JAKARTA.JURNALETAM – Perpustakaan di Kalimantan Timur (Kaltim) mendapatkan bantuan transformasi unit yang berbasis inklusi sosial dari Perpustakaan Nasional RI. Sebanyak 18 perpustakaan di Kaltim, yang tersebar di Samarinda, Balikpapan, Bontang, Kutai Kartanegara (Kukar), Kutai Timur (Kutim) dan Paser, akan mendapatkan dukungan ini. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat pengguna perpustakaan di 34 provinsi di Indonesia.
Perpustakaan inklusi sosial merupakan pendekatan pelayanan perpustakaan yang lebih memperhatikan kebutuhan masyarakat, dengan menyasar desa dan kelurahan. Program ini bertujuan untuk membantu masyarakat dalam menerima informasi yang dibutuhkan untuk meningkatkan keterampilan individu, khususnya di masa pandemi seperti saat ini.
Menurut Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kaltim, Muhammad Syafranuddin, perpustakaan inklusi sosial merupakan wadah baik bagi masyarakat guna meningkatkan daya terampil individu. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat memperluas wawasan masyarakat dalam memanfaatkan potensi lokal, seperti sumber daya kelapa sawit yang bisa diolah menjadi berbagai produk seperti sabun dan parfum.
Perpustakaan inklusi sosial akan dijalankan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan DPK Kaltim akan terus membuka diri terhadap masukan, kreasi, hingga inovasi masyarakat. Dukungan ini diharapkan dapat mendorong literasi bagi diri serta lingkungan sekitarnya. (ADV/*)