JAKARTA.JURNALETAM – Kepala Perpustakaan Nasional RI, Muhammad Syarif Bando, mengatakan bahwa menjelang Pemilihan Umum, biasanya berita hoaks semakin gencar di media sosial. Oleh karena itu, perpustakaan memiliki peran penting sebagai benteng penangkal hoaks. Tujuan semua partai politik untuk mensejahterakan masyarakat sangat baik, tetapi seringkali hoaks disebarluaskan oleh lawan politik di media sosial.
Hal tersebut diungkapkan Syarif Bando dalam acara Rakornas Perpustakaan 2023 yang diselenggarakan di Hotel Pullman Jakarta pada Senin (06/03/2023). Rakornas kali ini difokuskan pada perpustakaan berbasis inklusi sosial yang dibutuhkan dalam kondisi pemulihan ekonomi masyarakat. Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) menjadi tema utama dalam rakornas tersebut.
Syarif Bando menyatakan bahwa pada masa kini, perpustakaan tidak hanya berperan sebagai ruang untuk menyimpan buku, tetapi juga aktif dalam menjangkau masyarakat. Dia menambahkan bahwa paradigma baru perpustakaan menetapkan bahwa 10% perpustakaan menjalankan fungsi manajemen koleksi perpustakaan, 20% untuk manajemen ilmu pengetahuan, dan 70% untuk mentransfer ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, dalam Rakornas, Perpustakaan Nasional RI melakukan penyamaan persepsi dengan dinas perpustakaan daerah mengenai perpustakaan dan literasi.
Syarif Bando juga menekankan pentingnya kehadiran buku-buku ilmu terapan dan tepat guna untuk masyarakat dalam mengembangkan life skills untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Program TPBIS yang dijalankan oleh Perpusnas sejak 2018 merupakan program prioritas nasional dengan dukungan dari Bappenas RI. Melalui program TPBIS, perpustakaan bertransformasi menjadi ruang publik bagi masyarakat untuk berlatih secara kontekstual, berlatih keterampilan dan berbagi pengalaman.
Dalam situasi menjelang Pemilu 2024, Perpustakaan Nasional RI berharap dapat terus menjadi benteng penangkal hoaks dan meningkatkan literasi masyarakat. Hal tersebut sejalan dengan tema Rakornas Perpustakaan 2023 yang mengusung Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial untuk Kesejahteraan, Solusi Cerdas Pemulihan Ekonomi Masyarakat Pasca Pandemi COVID-19. (ADV/*)