JAKARTA.JURNALETAM– Pertemuan koordinasi nasional dalam bidang perpustakaan telah berhasil diselenggarakan pada tanggal 6 hingga 7 Maret 2023 di Hotel Pullman, Jakarta Barat. Acara ini dihadiri oleh 915 peserta yang bergabung melalui berbagai cara seperti daring dan luring atau langsung hadir di lokasi acara.
Peserta yang hadir merupakan perwakilan dari berbagai kelompok masyarakat seperti Forum Perpustakaan Umum, Forum Perpustakaan Khusus, Forum Perpustakaan Sekolah, Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi, Dinas Perpustakaan Provinsi, Kota, Kabupaten, hingga Kecamatan dan Desa. Mereka yang terlibat dalam pembahasan ini memiliki visi yang sama untuk memperkuat transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial sebagai solusi dalam pemulihan ekonomi masyarakat pasca pandemi Covid-19.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kaltim, Muhammad Syafranuddin, Kepala BP3KM, Taufik, dan Kepala Bidang Deposit, Pelestarian, Pengembangan Koleksi dan Pengolahan Bahan Perpustakaan, Endang Effendi, hadir sebagai perwakilan dari DPK Kaltim dalam acara Rakornas tersebut.
Dalam Rakornas ini, perpustakaan dituntut untuk memiliki inovasi, kreativitas, serta rancangan dan interaktivitas yang dapat merubah pola pikir dalam membangun perpustakaan sebagai sektor pendukung dalam memberikan solusi untuk pemulihan ekonomi.
Sebagai pembicara dalam acara ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menjelaskan materi dengan tema “Pemberdayaan Ekonomi Kreatif dan Pengembangan Potensi Pariwisata Melalui Pemanfaatan Koleksi Ilmu Terapan dan Life Skill di Perpustakaan”. Ia menekankan bahwa perpustakaan adalah tempat yang tepat untuk mengembangkan potensi masyarakat dalam hal keterampilan dan kemampuan.
Namun, polemik mengenai kurangnya tenaga pustakawan di Indonesia yang mencapai lebih dari 192.844 menjadi sorotan dalam Rakornas ini. Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda, menyatakan bahwa hal ini masih menjadi tugas rumah yang harus diselesaikan bersama. Ia mengungkapkan bahwa DPR RI akan berkomitmen untuk membantu pemenuhan atas kekurangan tenaga kerja tersebut agar dapat terus diperjuangkan.
Acara Rakornas ini ditutup dengan pembacaan rekomendasi oleh Sekretaris Utama Perpustakaan Nasional, Ofy Sofiana.(ADV/*)