JAKARTA.JURNALETAM – Kepala Perpustakaan Nasional RI, Muhammad Syarif Bando, mengatakan bahwa kebanyakan perpustakaan sekolah belum mampu mengakomodasi kebutuhan siswa dalam hal koleksi buku, sehingga minat baca menjadi kurang. Hal ini disampaikan dalam webinar Implementasi Peran Perpustakaan Sekolah/Madrasah dalam Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Kewirausahaan yang diadakan di Jakarta pada Selasa, 11 Mei 2023.
Menurut Syarif, perpustakaan sejatinya adalah ruang untuk memastikan peserta didik mendapatkan wawasan yang luas. Namun, permasalahan yang dihadapi dalam upaya meningkatkan budaya baca dan kualitas sumber daya manusia secara luas adalah kurangnya ketersediaan bahan bacaan untuk masyarakat.
Syarif mengajak seluruh sivitas akademika dan pemerintah daerah untuk menghasilkan buku-buku ilmu terapan tentang potensi sumber daya alam, sejarah, pariwisata, dan kuliner, yang bermanfaat bagi masyarakat, terutama di daerah pedesaan dan 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal).
Dian Srinursih, Koordinator Substansi Pusat Profil Pancasila dan Inklusivitas, Pusat Penguatan Karakter Kemendikbudristek, menyoroti rendahnya ketertarikan peserta didik untuk datang ke perpustakaan. Menurutnya, perpustakaan perlu menunjukkan kreativitas untuk menarik minat pemustaka dengan cara penjenamaan ulang (rebranding) perpustakaan yang awalnya bersifat tradisional ke sesuatu yang baru.
Perpustakaan di daerah, komunitas pegiat literasi, dan Perpusnas diharapkan dapat menjadi influencer dan tutor bagi masyarakat untuk memberikan akses bacaan yang mudah diperoleh dan mendorong mereka menerapkan hasil bacaan tersebut untuk memulai usaha kecil mereka sendiri. Selain itu, perpustakaan juga dapat melakukan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial serta berbagai kolaborasi dengan para pemangku kebijakan, seperti Kementerian Koperasi dan UKM serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Syarif berharap, dengan adanya berbagai kebijakan yang mendorong peningkatan budaya baca, seluruh pihak dapat berperan dalam menyeleksi bahan bacaan yang dapat mengantarkan peserta didik memiliki pemikiran dan perilaku berkelas dunia. Peran perpustakaan sebagai tempat belajar terbuka akan berkontribusi pada tingkat pengetahuan peserta didik. “Betapa lambatnya kita kalau hanya bergantung pada ilmu yang diajarkan,” kata dia. (ADV/*)