SURABAYA.JURNALETAM – Kepala Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas), Muhammad Syarif Bando, mengajak masyarakat untuk meningkatkan budaya membaca dan literasi dalam upaya mencerdaskan dan menyejahterakan anak bangsa. Dalam rapat koordinasi daerah (Rakorda) Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Timur di Surabaya, Bando mengatakan bahwa literasi adalah kedalaman pengetahuan seseorang terhadap satu subjek ilmu pengetahuan tertentu yang bisa diimplementasikan untuk memproduksi barang dan jasa. Meskipun demikian, kurangnya jumlah buku bacaan masih menjadi masalah yang bisa diatasi dengan menyiapkan buku-buku ilmu terapan dan menulis berbagai potensi daerah.
Bando juga menjelaskan bahwa pihak Perpusnas tengah menghadirkan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial yang ditujukan untuk masyarakat yang tidak lagi mungkin mendapatkan ilmu di bangku pendidikan formal, terutama masyarakat marginal. Program ini bertujuan untuk memberikan peluang kepada masyarakat untuk menciptakan usaha dan lapangan kerja, sehingga mereka bisa mendiri melalui usaha yang mereka bangun dengan bekal pengetahuan yang didapat.
Melalui program ini, diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja, mengurangi angka pengangguran, hingga meningkatkan pendapatan per kapita dan devisa negara. Bantuan yang diberikan Perpusnas juga dalam bentuk fisik melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk membangun gedung layanan perpustakaan di berbagai daerah yang pada akhirnya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk membaca dan melakukan berbagai kegiatan yang dapat menambah keterampilan mereka.
Dalam acara tersebut, Staf Ahli Gubernur Bidang Reformasi Birokrasi dan Keuangan Daerah, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Diddy Rusdiansyah menegaskan perpustakaan dan kearsipan berperan tidak hanya menciptakan peradaban namun juga menjaga peradaban. Terutama di wilayah Provinsi Kalimantan Timur yang akan dibangun menjadi Ibu Kota Nusantara IKN dengan paduan budaya yang akan datang dari berbagai wilayah di Indonesia. (ADV/*)