SAMARINDA.JURNALETAM – Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Samarinda kerap menemukan kasus orangtua yang berstatus Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) memiliki anak. Status tersebut potensi anak stunting lebih besar.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Samarinda, I Gusti Ayu Sulistiani. Kasus tersebut menjadi perhatian khusus pihak TPPS Samarinda.

“Apalagi ini ibu yang paling fokus mengurus anak. Kalau ibunya masih ada kekurangan, ini menjadi perhatian kita,”ungkap Ayu.

Seperti fokus utama dalam penekanan angka stunting, TPPS Samarinda melakukan pencegahan stunting melalui pemasangan KB agar orangtua ODGJ menunda kehamilannya.

“Seperti penanganan ODGJ yang sudah kita tangani supaya tidak melahirkan terus. Kita pasangin KB, pasangin implan dengan berbagai macam cara. Yang melaksanakan adalah teman-teman penyuluh KB bekerjasama dengan kader-kader lain,”papar Ayu.

Direncanakan, pihaknya juga akan melakukan dengan pihak rumah sakit jiwa dan psikolog di Samarinda agar mampu mendampingi dan menyembuhkan kembali kesehatan mental dari orangtua ODGJ. (ADV/Tya*)