SAMARINDA.JURNALETAM – Diketahui, masih banyak calon pengantin (catin) yang mengeluhkan dalam menggunakan aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsimil). Masih banyak yang beranggapan untuk mengantongi sertifikat Elsimil, membutuhkan cara yang merepotkan.
Memang, Elsimil adalah aplikasi yang baru saja dirilis Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam rangka menekan angka stunting di Indonesia. Adapun sasarannya ditujukan pada calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil, ibu pasca persalinan dan balita. Catin diwajibkan mengunduh aplikasi tersebut agar dipersilahkan menikah.
Keluhan tersebut pun disanggah oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Samarinda, I Gusti Ayu Sulistiani. Perempuan yang kerap disapa Ayu ini menyatakan, aplikasi Elsimil sebenarnya tidak merepotkan dan tidak susah.
“Mungkin ada juga sebagian masyarakat yang merasa tambah repot, karena syarat menikah sekarang harus ada sertifikat elsimil,” ungkapnya.
Aplikasi ini sebenarnya memberikan manfaat kepada catin agar mereka bisa terdeteksi kesehatannya dan bisa mencegah anaknya mengalami stunting. Aplikasi Elsimil bukan bertujuan menghambat catin untuk menikah.
“Buktinya, tahun 2022 sudah ada 2.000 lebih pasangan calon pengantin mendownload elsimil. Artinya, sebagian dari mereka sudah paham pentingnya elsimil. Namun mungkin ada beberapa yang belum memahami dan menyadari pentingnya elsimil. Ini tugas kita untuk lebih giat lagi mempromosikannya,”tegasnya.
Demi menekan pandangan tersebut, DPPKB Samarinda lebih giat untuk melakukan sosialisasi terkait Elsimil kepada warga melalui kelurahan dan selebaran. (ADV/Tya*)