SAMARINDA.JURNALETAM – Dalam menangani kasus stunting, pemerintah memerlukan anggaran yang tak sedikit. Lantaran, berbagai sektor perlu dibenahi dan dimaksimalkan agar kasus stunting bisa tertangani.
Seperti yang disampaikan oleh Plt Camat Samarinda Ulu, Sangkala Soso. Menurut Sangkala Soso, sebuah rencana dan program tidak akan berjalan baik jika tidak didukung dengan anggaran yang memadai. Karena, diperlukannya sumber daya manusia (SDM) dan sarana-prasarana untuk menjalankan program tersebut.
“Tanpa dukungan anggaran, sama saja non sense. Nggak mungkin kegiatan penanganan stunting bisa berjalan lancar,”ungkapnya.
Salah satu keinginan yang ingin dimiliki oleh Kecamatan Samarinda Ulu ialah alat ukur bayi. Pihaknya kekurangan alat tersebut untuk ditaruh di seluruh posyandu wilayah Samarinda Ulu.
Mengenai anggaran yang dibutuhkan untuk pengadaan alat ukur bayi, pihaknya masih harus membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB)-nya terlebih dahulu.
“Kan nggak langsung tahu berapa banyak keperluannya nanti, masing-masing keperluan kan beda. Di Samarinda Ulu ini kira-kira ada 8 kelurahan, kurang lebih 191 posyandu. Tentu, tidak semua posyandu itu aktif,” lanjutnya.
Pihaknya bakal melakukan inventarisir posyandu yang masih aktif maupun yang tidak aktif. Sehingga ketika akan mengajukan pengadaan alat tersebut, alatnya betul-betul digunakan di posyandu yang masih aktif.
“Ini upaya kita agar alat ukur itu benar-benar dimanfaatkan posyandu yang aktif. Sayang jika tidak dimanfaatkan dan difungsikan. Makanya nanti kita evaluasi mana posyandu yang masih aktif,”tegasnya.
Selain meminta anggaran khusus kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda, Kecamatan Samarinda Ulu bakal minta bantuan kepada perusahaan swasta melalui dana CSR untuk pengadaan alat ukur bayi. (ADV/Tya*)