KUTAIKARTANEGARA.JURNALETAM – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-241 Kota Tenggarong, Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, telah meluncurkan buku berjudul “Mengayuh Waktu Membangun Kukar”. Buku ini merupakan hasil susunan dari dua penulis senior, Heri Purnomo dan Muhammad Farid Cahyono.
Buku ini tidak sekadar sebuah karya tulis biasa, melainkan juga berisi catatan kritis dan perjalanan hidup yang luar biasa dari Bupati Edi Damansyah sendiri. Di dalamnya terungkap bagian-bagian kehidupan Edi Damansyah saat masih menghuni Kampung Tana Hulu di pedalaman Kukar.
Edi Damansyah menyampaikan rasa terima kasihnya kepada tim penyusun buku yang telah berhasil menyelesaikan proyek ini tepat waktu. Dia berharap bahwa generasi muda akan membaca buku ini dan meraih inspirasi dari perjalanan hidupnya.
“Saya berharap buku ini dapat menjadi sumber inspirasi dan pustaka bagi generasi muda. Saya ingin meninggalkan catatan riwayat hidup dan karier saya karena memang saya berasal dari Tana Hulu,” ungkap Edi Damansyah dengan penuh semangat.
Sejarah karier Edi Damansyah sendiri dimulai dari peran sebagai aparatur sipil negara (ASN). Kemudian, ia terus melangkah naik pangkat hingga mencapai posisi pejabat tertinggi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kukar, yaitu sebagai wakil bupati, dan akhirnya menjadi Bupati Kukar.
“Kita semua memiliki kesempatan yang sama. Yang terpenting adalah kita terus belajar, menjaga disiplin, dan bekerja dengan baik. Jika kita berusaha dengan tekad yang kuat, berdoa, dan tawakal kepada Yang Maha Kuasa, pasti ada jalan menuju kesuksesan, sehingga kita dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, terutama di Kutai Kartanegara,” harapnya.
Dalam wawancara terpisah, Heri Purnomo, salah satu penyusun buku ini, menyatakan bahwa buku ini akan menjadi bagian dari sejarah Kutai Kartanegara. Sebab, belum ada buku yang secara komprehensif mengulas perjalanan Bupati seperti ini di Indonesia.
“Selain berisikan prestasi dari Pak Bupati, kami juga menyerap informasi langsung dari masyarakat, sehingga buku ini tidak hanya bertujuan untuk memuji, tetapi juga untuk memberikan kritik konstruktif,” ungkap Heri Purnomo dengan tegas.
Buku ini diharapkan tidak hanya akan menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda, tetapi juga menjadi bahan evaluasi dan pembelajaran bagi semua pihak yang peduli terhadap perkembangan daerah Kutai Kartanegara. (ADV/Diskominfo Kukar)