KUTAIKARTANEGARA.JURNALETAM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kukar aktif terlibat dalam upaya penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang semakin meningkat. Peran Dinkes Kukar dalam upaya ini dijelaskan oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Kukar, Leni Astuti.
Leni mengakui bahwa kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak terus meningkat, dengan sebagian besar kasus terjadi di lingkungan keluarga. Dalam upaya penanganan kasus seperti ini, Dinkes Kukar telah memberikan pelatihan kepada tiga rumah sakit dan dua belas puskesmas di wilayah tersebut.
Pelatihan ini mencakup cara menghadapi kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, dan pelatihan tersebut diarahkan kepada petugas kesehatan di rumah sakit dan puskesmas. Mereka dilatih dalam hal tata laksana, prosedur pemeriksaan awal, dan penanganan korban kekerasan.
Walaupun Dinkes Kukar telah berperan aktif dalam memberikan pelatihan, Leni berharap bahwa Pemerintah Kabupaten Kukar akan memiliki wadah khusus untuk melaporkan kasus awal atau untuk korban. Hal ini akan memudahkan penanganan kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak lebih cepat.
“Kami berharap Pemkab Kukar akan memiliki wadah pelaporan khusus untuk kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Hal ini akan membantu penanganan kasus yang lebih efisien,” ungkap Leni.
Upaya bersama dari berbagai pihak, termasuk Dinkes Kukar, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kukar, serta masyarakat sangat penting untuk memerangi masalah serius ini dan melindungi perempuan dan anak-anak dari kekerasan.(ADV/Diskominfo Kukar)