KUTAIKARTANEGARA.JURNALETAM – Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kutai Kartanegara (Kukar), Slamet Hadi Raharjo, telah mengungkapkan kendala utama yang dihadapi oleh pihaknya dalam mengembangkan sektor pariwisata di daerah tersebut, yaitu keterbatasan anggaran. Dalam mengatasi kendala ini, Dispar Kukar membutuhkan dukungan dari investor.
Slamet mengakui bahwa meskipun ada minat dari beberapa investor untuk berinvestasi dalam pengembangan tempat wisata di Kukar, kenyataannya masih minim jumlah investor yang benar-benar terlibat. Sejauh ini, sudah ada sekitar lima investor yang menunjukkan minat dalam berinvestasi di sektor pariwisata di Kukar. Beberapa dari mereka merupakan perusahaan lokal, sementara yang lain adalah perusahaan nasional.
Dalam hal ini, Dinas Pariwisata Kukar telah memberikan rekomendasi untuk melakukan pembenahan di Pulau Kumala Tenggarong sebagai tujuan utama pengembangan pariwisata di daerah tersebut. Namun, meskipun ada minat awal, banyak dari investor yang tidak kembali setelah diberikan permintaan untuk menyusun dokumen dan konsep pengelolaan yang lebih rinci.
Slamet menyayangkan kurangnya kelanjutan dari para investor ini, karena investasi mereka memiliki potensi untuk memberikan manfaat besar bagi daerah. Salah satu manfaatnya adalah pengelolaan wisata yang lebih mandiri tanpa harus mengandalkan anggaran dari Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dengan adanya investor yang terlibat, diharapkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kukar dapat meningkat seiring dengan perkembangan sektor pariwisata.
Dalam mengatasi keterbatasan anggaran, Dinas Pariwisata Kukar tetap berharap untuk mendapatkan dukungan lebih lanjut dari investor yang berminat dan berkomitmen untuk ikut serta dalam pengembangan pariwisata di daerah Kukar. (ADV/Diskominfo Kukar)