Distanak Kukar Terus Berupaya Hadapi Cuaca Ekstrem demi Kesejahteraan Petani

KUTAIKARTANEGARA.JURNALETAM – Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kutai Kartanegara (Kukar) terus melakukan berbagai upaya untuk menghadapi cuaca ekstrem yang belakangan ini mengancam sektor pertanian. Kepala Distanak Kukar, Muhammad Taufik, menjelaskan betapa pentingnya upaya tersebut.

Taufik mengakui bahwa sektor pertanian sangat bergantung pada pasokan air. Dengan cuaca ekstrem yang terjadi akhir-akhir ini, potensi berkurangnya pasokan air dapat menyebabkan terjadinya gagal panen. “Air merupakan hal yang paling penting dalam sektor pertanian, karena sebagian besar petani kita masih menggunakan sistem tadah hujan,” ujarnya.

Dalam upaya menjaga pasokan air guna mencapai target panen, Distanak Kukar telah mengambil beberapa langkah penting. Dalam satu tahun, produksi gabah kering di Kukar ditargetkan mencapai sekitar 190 ribu ton dengan luas panen sekitar 16 ribu hektar.

Salah satu langkah yang telah diambil adalah pembangunan embung oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar. Embung, atau cekungan penampungan, adalah fasilitas yang digunakan untuk mengatur dan menampung pasokan air hujan serta meningkatkan kualitas air di badan air terkait.

Muhammad Taufik menjelaskan, “Pemkab Kukar telah mengambil langkah strategis dalam penyediaan air atau irigasi di sektor pertanian, termasuk pembangunan embung.”

Selain itu, Pemkab Kukar juga memberikan bantuan berupa pompa air kepada petani untuk mengantisipasi kemarau yang berkepanjangan. “Pemkab Kukar berkolaborasi dengan pemerintah pusat untuk menyediakan pompa air sebagai langkah antisipasi saat musim kemarau yang berkepanjangan,” tambahnya.

Upaya Distanak Kukar dan Pemkab Kukar ini mencerminkan komitmen mereka untuk mendukung kesejahteraan petani dan ketahanan pangan di daerah tersebut. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan sektor pertanian di Kukar dapat tetap produktif meskipun dihadapkan pada cuaca ekstrem. (ADV/Diskominfo Kukar)