SAMARINDA.JURNALETAM – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Timur, Agus Tianur, telah mengungkapkan upaya proaktif yang diambil oleh lembaganya untuk menghadapi potensi dampak fenomena cuaca El Nino. Salah satu langkah penting dalam upaya ini adalah mengatasi lonjakan hotspot di daerah tersebut. Kabupaten Berau, yang terletak di Kalimantan Timur, diidentifikasi sebagai wilayah dengan titik-titik panas atau hotspot yang paling banyak.
Dalam keterangannya setelah Rapat Koordinasi Kesiapsiagaan Bencana Kekeringan, Kebakaran Hutan, dan Lahan pada 9 Agustus 2023, Agus Tianur menjelaskan bahwa hotspot yang dimaksud bukanlah titik-titik kebakaran langsung, tetapi lebih merujuk pada daerah-daerah yang memiliki potensi untuk terjadi kebakaran. Meski tidak memberikan rincian tentang jumlah hotspot secara keseluruhan di Kalimantan Timur, Tianur menegaskan bahwa pengalaman kemarau pada tahun 2019 memberikan pelajaran berharga bagi BPBD Kalimantan Timur untuk mengantisipasi dampak-dampak serupa di tahun ini.
Pada September 2019, Kalimantan Timur menghadapi lonjakan hotspot yang tersebar di berbagai lokasi. Data dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mencatat adanya 2.592 hotspot di Kalimantan, dengan 213 di antaranya berada di sekitar Ibu Kota Negara Baru.
Agus Tianur menekankan bahwa BPBD Kalimantan Timur selalu memantau dan memperbarui informasi tentang titik-titik hotspot. Ia juga mengapresiasi kesiapsiagaan mitra kerja di berbagai kabupaten dan kota, seperti Dinas Kehutanan, yang telah mempersiapkan peralatan dan rencana tanggap darurat.
Sementara itu, dalam beberapa hari terakhir, Kabupaten Berau mengalami peningkatan titik panas atau hotspot. Data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa pada tanggal 7 Agustus 2023, terdapat 61 titik hotspot yang tersebar di 7 kecamatan di Kabupaten Berau. Daerah-daerah seperti Segah, Kelay, Pulau Derawan, Sambaliung, Bidukbiduk, Teluk Bayur, dan Gunung Tabur terpantau memiliki titik panas.
Dalam laporan BMKG tanggal 7 Agustus 2023, tercatat bahwa jumlah hotspot di Kabupaten Berau tetap sebanyak 61 titik pada hari sebelumnya, yaitu tanggal 6 Agustus 2023. Kabupaten Berau menjadi wilayah dengan jumlah hotspot paling banyak di Kalimantan Timur selama dua hari tersebut. Kabupaten Kutai Timur berada di peringkat kedua dengan 55 titik hotspot. Data ini diperoleh melalui berbagai sumber, termasuk satelit Terra, Aqua, S-NPP, dan NOAA20.
Dengan kesiapsiagaan dan kerjasama yang dijalin, BPBD Kalimantan Timur bersama mitra kerja dan instansi terkait lainnya berupaya keras untuk meminimalisir risiko kebakaran hutan dan lahan yang dapat ditimbulkan oleh fenomena El Nino dan lonjakan hotspot. Upaya ini adalah bagian dari komitmen untuk menjaga keselamatan warga dan lingkungan dari potensi bencana alam. (ADV/BPBD Kaltim)