SAMARINDA.JURNALETAM – Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terus berkomitmen untuk meningkatkan pemanfaatan obat tradisional yang aman, bermutu, berkhasiat, dan terjangkau bagi masyarakat Kaltim. Upaya ini dilakukan dalam rangka mendukung pelayanan kesehatan yang berkualitas dan ekonomi lokal.
Dalam hal ini, Dinkes Kaltim telah menggelar pertemuan Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT) Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2023. Pertemuan ini diselenggarakan oleh seksi Kefarmasian Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim. Kegiatan ini bertujuan untuk membahas standar mutu obat tradisional sesuai dengan regulasi dan kebijakan yang berlaku, terutama terkait dengan perizinan, pelaporan, dan distribusi di sarana UKOT.
Kepala Dinkes Kaltim, Jaya Mualimin, mengungkapkan pentingnya pengembangan dan pemanfaatan sumber daya alam Indonesia secara berkelanjutan untuk digunakan sebagai obat tradisional. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dan mendukung perkembangan ekonomi daerah melalui pemanfaatan obat tradisional yang aman dan memiliki khasiat nyata.
Pertemuan ini dihadiri oleh sekitar 50 peserta, termasuk perwakilan dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman, serta sarana UKOT dan Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT). Saat ini, terdapat 3 sarana produksi UKOT dan 2 sarana UMOT yang turut berpartisipasi dalam upaya meningkatkan pemanfaatan obat tradisional di Kaltim.
Kepala Dinkes Kaltim, Jaya Mualimin, menyatakan komitmennya untuk terus mendorong perkembangan dan peningkatan sarana UKOT dan UMOT di wilayah Provinsi Kalimantan Timur. Langkah-langkah ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat, terutama dalam upaya menjaga kesehatan dan mendukung ekonomi lokal.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh Dinkes Kaltim, diharapkan pemanfaatan obat tradisional yang aman dan berkhasiat akan semakin meningkat, memberikan manfaat nyata bagi kesejahteraan masyarakat Kaltim, serta mendukung keberlanjutan sumber daya alam Indonesia. (ADV/Dinkes Kaltim)