Pelaku UMKM di Kalimantan Timur Diberikan Peluang Ekspor: Strategi dan Dukungan dari DPRD Kaltim

SAMARINDA.JURNALETAM – Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menyatakan bahwa banyak pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Benua Etam memiliki potensi untuk ekspor. Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Nidya Listiono, menekankan pentingnya analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) untuk membantu pelaku usaha mengatasi kendala dan memanfaatkan peluang ekspor yang ada.

Menurut Nidya Listiono, jika pelaku usaha menghadapi kendala, langkah pertama adalah melakukan analisis SWOT. Dengan mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bisnis, pelaku UMKM dapat merumuskan strategi yang lebih tepat. Nidya Listiono juga mengajak pelaku UMKM untuk berkomunikasi dengan pihak terkait, terutama Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disperindagkop) Kaltim.

“Silakan sampaikan kendala bisnis Anda ke Disperindagkop Kaltim. Kemudian, dikoneksikan ke DPRD Kaltim. Kami siap membantu menemukan solusi untuk kendala yang dihadapi,” ujar Nidya Listiono.

Pentingnya sertifikasi internasional menjadi sorotan dalam konteks ekspor. Nidya Listiono menjelaskan bahwa calon eksportir harus memenuhi persyaratan dan aturan tertentu sebelum dapat melakukan ekspor ke negara tujuan. Salah satu persyaratan tersebut adalah sertifikasi internasional yang diakui oleh negara tujuan ekspor.

“Sertifikasi internasional menjadi kunci untuk membuka pintu ekspor ke negara tertentu. Ini adalah salah satu aspek yang perlu diperhatikan oleh pelaku UMKM yang ingin merambah pasar internasional,” ujar Tio, panggilan akrab Nidya Listiono.

Namun, ia juga menyadari bahwa perolehan sertifikasi internasional mungkin melibatkan biaya tertentu. Oleh karena itu, Nidya Listiono menekankan perlunya komunikasi antara pemerintah dan pelaku UMKM untuk mencari solusi terkait biaya sertifikasi.

“Kami mengakui adanya biaya terkait sertifikasi ini. Namun, kami belum mengetahui secara spesifik berapa besarnya. Jika ada kendala terkait biaya, pelaku UMKM dapat menyampaikannya kepada kami, dan kami akan mencari solusi bersama,” tambah Tio.

Dalam konteks ini, komunikasi dianggap sebagai kunci utama untuk membangun jalan keluar bagi pelaku UMKM yang ingin merambah pasar ekspor. DPRD Kaltim menyatakan dukungannya agar ekonomi kerakyatan dapat berkembang dan mencapai tingkat internasional.

“Tujuan utamanya adalah agar harga produk bisa bersaing di pasar internasional. Kami ingin proses ekspor menjadi lebih mudah dan efisien, sehingga produk lokal dapat diterima dengan baik di pasar internasional,” ungkap Tio.

Menutup pembicaraan, Tio mengingatkan para pelaku usaha untuk fokus pada produksi barang berkualitas. Ia menegaskan bahwa kualitas produk sangat penting dalam memenangkan persaingan pasar global.

“Kami mendorong pengusaha lokal dan UMKM untuk memproduksi barang yang berkualitas dan memiliki daya saing tinggi. Produk yang berkualitas akan lebih mudah diterima di pasar internasional, sehingga keberlangsungan bisnis dapat terjamin,” pungkasnya.

Dengan dorongan dan dukungan dari DPRD Kaltim, diharapkan pelaku UMKM di Kalimantan Timur dapat memanfaatkan potensi ekspor dengan lebih efektif, membuka peluang baru, dan mengukir prestasi dalam pasar global. (ADV/DPRD Kaltim)