Meningkatkan Ketahanan Pangan di Kalimantan Timur: Samsun Dorong Keterlibatan Masyarakat dan Pemerintah

SAMARINDA.JURNALETAM – Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Muhammad Samsun, terus memperjuangkan peningkatan ketahanan pangan nasional dengan mendorong peran aktif masyarakat dan pemerintah di Benua Etam.

Dalam pandangannya, ketahanan pangan menjadi fokus utama, di mana Samsun menekankan bahwa isu ini adalah hal mendasar yang tidak boleh diabaikan. Mengutip kata-kata Bung Karno, Samsun menyatakan bahwa masalah pangan adalah masalah “Mati Hidupnya Bank Sebuah Bangsa,” memberikan dimensi urgensi terhadap keberlanjutan ketahanan pangan.

Dalam wawancaranya, Samsun membahas pandangan mendalamnya tentang pentingnya ketahanan pangan dalam tiga tingkat: ketahanan pangan keluarga, ketahanan pangan daerah, dan ketahanan pangan nasional. Ini adalah pendekatan komprehensif yang menunjukkan keseriusan dalam menjaga kesejahteraan masyarakat, terutama di Kaltim.

“Pentingnya ketahanan pangan tidak hanya sebatas kebutuhan nasional, tetapi juga mencakup keberlanjutan keluarga dan daerah. Ini adalah aspek penting dalam membangun fondasi yang kuat untuk stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya dengan tegas.

Legislatif dari daerah pemilihan (dapil) Kutai Kartanegara ini juga menyoroti perlunya Indonesia menjadi lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan warganya. Terlebih lagi, di tengah situasi global di mana banyak negara menghadapi keterbatasan pasokan pangan, langkah konkret menjadi kunci dalam menjaga kedaulatan pangan.

“Saat kita berbicara tentang ketahanan pangan nasional, langkah konkret adalah kunci. Kita harus memastikan bahwa masyarakat memiliki akses yang memadai terhadap pangan yang berkualitas, dan ini melibatkan partisipasi aktif masyarakat, pemerintah, dan bahkan partai politik,” ungkap Samsun dengan tekad.

Dalam upayanya mencapai ketahanan pangan, Samsun juga mengusulkan keterlibatan kader partai dalam program penanaman tanaman pokok. Tanaman seperti jagung, pisang, talas, dan singkong dipandang sebagai solusi strategis untuk meningkatkan produksi pangan lokal dan mengurangi ketergantungan pada impor.

“Keterlibatan kader partai dalam penanaman tanaman pokok adalah langkah proaktif yang dapat memperkuat ikatan antara partai politik dan keberlanjutan ketahanan pangan. Dengan cara ini, kita tidak hanya membangun ketahanan pangan, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi lokal,” tambahnya.

Penting untuk diingat bahwa upaya mencapai ketahanan pangan tidak hanya tentang produksi pangan yang berkelanjutan tetapi juga tentang pendekatan yang holistik terhadap masalah ini. Samsun menyoroti perlunya pendidikan dan pelatihan bagi petani untuk meningkatkan produktivitas dan menerapkan praktik pertanian yang berkelanjutan.

“Kita perlu mendukung petani dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk meningkatkan hasil pertanian mereka. Pendidikan dan pelatihan adalah investasi jangka panjang yang akan membawa dampak positif pada ketahanan pangan,” paparnya.

Selain itu, Samsun menyoroti peran penting sektor teknologi dalam meningkatkan ketahanan pangan. Penerapan teknologi pertanian canggih dapat membantu meningkatkan efisiensi produksi, memonitor kondisi pertanian secara real-time, dan memberikan solusi inovatif untuk mengatasi tantangan dalam pertanian.

“Dalam era digital ini, kita harus memanfaatkan teknologi untuk kebaikan pertanian kita. Dengan analisis data, sensor pertanian, dan solusi teknologi lainnya, kita dapat membuat keputusan yang lebih cerdas dalam mengelola sumber daya pertanian kita,” jelasnya.

Namun, upaya untuk mencapai ketahanan pangan tidak hanya tanggung jawab pemerintah dan petani. Samsun menegaskan pentingnya peran semua pemangku kepentingan, termasuk sektor swasta dan masyarakat sipil, dalam menciptakan ekosistem yang mendukung ketahanan pangan.

“Penting untuk menciptakan kemitraan yang kuat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil. Dengan bersatu tangan, kita dapat mengatasi tantangan kompleks dalam mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan,” tuturnya.

Dalam mengakhiri wawancaranya, Samsun menegaskan komitmen dan kesadarannya akan betapa pentingnya ketahanan pangan dalam menjaga stabilitas dan kesejahteraan negara. “Ketahanan pangan bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Ini adalah tanggung jawab bersama kita semua sebagai warga negara. Dengan bersatu, kita dapat membangun masa depan yang lebih berkelanjutan dan sejahtera,” tandasnya dengan optimisme.

Dengan inisiatif dan pandangan yang mendalam, Muhammad Samsun terus menjadi pionir dalam memimpin perubahan menuju ketahanan pangan yang kokoh dan berkelanjutan di Kalimantan Timur. Upayanya tidak hanya menciptakan perubahan dalam skala lokal tetapi juga memberikan inspirasi bagi wilayah lain di Indonesia untuk mengambil langkah serupa dalam menjawab tantangan global dalam ketahanan pangan.(ADV/DPRD Kaltim)