SAMARINDA.JURNALETAM – Kejadian tak terduga terjadi di Jalan Rajawali Dalam 2, Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kecamatan Sungai Pinang, ketika sebatang pohon cemara yang tingginya mencapai sekitar 25 meter tumbang menimpa seorang warung dan mess tempat karyawan. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 13.20 Wita. Menurut salah satu saksi, Elis (29), ketika kejadian terjadi, dia tengah bersantai dan berbincang-bincang bersama ibu-ibu lainnya di warung milik Tante Ratna.
“Kita lagi duduk di warung tante Ratna, saat kejadian tidak ada angin ataupun hujan. Hanya saja sempat terdengar tiga kali suara seperti mau patah, kreek…kreek gitu. Dan tidak berselang lama pohon tersebut langsung tumbang,” terang Elis
Pohon yang tumbang tersebut patah di dekat akarnya dan bagian batangnya tersangkut pada pagar beton, sehingga menyebabkan batang kayu terangkat dan menghantam atap warung. Akibatnya, atap warung rusak dan kayunya patah. Mess perusahaan yang berdekatan juga terkena imbasnya, dengan dua pintu mess mengalami kerusakan pada atapnya.
Beruntung, meski saat kejadian ada penghuni di dalam mess, mereka tidak mengalami luka serius. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim, Agus Tianur, melalui Kepala BPBD Kota Suwarso, menjelaskan bahwa pohon yang tumbang merupakan pohon tua yang usianya sudah cukup lanjut. Kejadian ini juga menyebabkan kerusakan pada jaringan listrik dan jaringan seluler di sekitar lokasi.
Untuk menjaga keselamatan warga dan anggota BPBD Kota Samarinda yang menangani pohon tumbang ini, pihak berwenang segera berkoordinasi dengan PLN agar jaringan listrik dimatikan terlebih dahulu sebelum penanganan dilakukan. “Ya, biar kita safety dulu,” ujar Suwarso.
Dalam proses penanganan, petugas mengalami kendala karena pohon yang tumbang menggantung dengan bagian batang di atas dinding beton dan rantingnya berada di atas atap, menyulitkan pemangkasan dan evakuasi. “Kami khawatir saat memotong dahannya, pohonnya terjatuh dan menimpa kami, namun anggota lakukan pemotongan dengan segala perhitungan, akhirnya berhasil dievakuasi,” jelasnya.
Meskipun kejadian ini signifikan, BPBD Kota Samarinda belum melibatkan BPBD Provinsi Kaltim, karena peristiwa ini masih dalam skala kecil. “Kalau skala besar atau jumlah titik pohon tumbang cukup banyak, biasanya kita koordinasikan dengan BPBD Provinsi untuk berbagi tugas,” pungkas Suwarso. Semoga peristiwa ini menjadi peringatan bagi warga sekitar untuk selalu waspada terhadap kondisi pohon tua yang berpotensi membahayakan. (ADV/BPBD Kaltim)