Dinkes Kaltim Imbau Masyarakat Penuhi Gizi Melalui Pangan Lokal

SAMARINDA.JURNALETAM – Stunting menjadi PR prioritas pemerintah. Pemerintah, baik pusat hingga daerah, berupaya keras untuk menurunkan angka stunting. Karena stunting, jika dibiarkan, akan menjadi beban negara untuk ke depannya. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim menjadi salah satu OPD yang masuk di dalam Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS). Berbagai strategi dikerahkan untuk menurunkan stunting.  Analis Gizi Dinkes Kaltim, Uzah Maria Ulfah mennerangkan, pihaknya telah memberikan tablet tambahan darah kepada remaja putri dan ibu hamil. Tablet tambah darah mengandung asam folat dan zat besi yang berguna untuk mencegah anemia atau kurang darah.

“Kami sudah membagi tablet tambah darah ke kabupaten dan kota agar bisa mengcover semua remaja putri dan ibu hamil. Minimal 90 tablet selama kehamilan. Ibu hamil harus minum satu tablet setiap minggu,” terangnya.

Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan puskesmas dan sekolah untuk melakukan pemeriksaan kesehatan kepada calon pengantin. Pemeriksaan kesehatan dalam rangka mengetahui status gizi mereka dan memberikan saran agar tidak terburu-buru hamil jika cenderung anemia.

Walaupun begitu, Uzah mengimbau masyarakat untuk memenuhi asupan gizi melalui makanannya. Tak perlu mahal dan bahan impor, tetapi dari bahan lokal pun bisa.

“Pangan lokal yang diberikan kepada balita yang mengalami gizi kurang atau gizi buruk beragam, tergantung pada ketersediaan wilayah setempat.”

“Misalnya lele, telur, bawis, ikan tuna, ikan kembung, ikan bandeng, umbut rotan dan lain-lain,” ucapnya.

Orang tua juga diminta untuk memperhatikan komposisi dan variasi menu. Jangan sampai yang diberikan ke anak merepotkan orang tua atau tidak sesuai dengan selera anak. (ADV/Dinkes Kaltim)