SAMARINDA.JURNALETAM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim mengingatkan para peserta didik khususnya di jenjang SMA dan SMK sederajat agar menjauhi aksi vandalisme. Alias mencoret-coret fasilitas umum di ruang publik.
Imbauan itu disampaikan langsung oleh Kepala Disdikbud Kaltim, Muhammad Kurniawan. Menurutnya, peran orangtua dan guru juga sangat krusial untuk mencegah para siswa melakukan hal negatif tersebut.
“Sebagai orang terpelajar, saya imbau untuk para peserta didik agar tidak melakukan aksi vandalisme,” tegasnya.
Menurut Kurniawan, dari orangtua sampai guru harus bisa membangun kedekatan dengan anak-anaknya. Sehingga, tindakan yang merugikan itu tidak akan terjadi.
Kurniawan menyarankan, para siswa sekolah bisa memilih melakukan kegiatan positif. Misalnya dengan cara mengembangkan potensi minat dan bakat.
Kurniawan mengatakan, ada banyak dampak negatif dari aksi vandalisme. Beberapa di antaranya, mengganggu fasilitas umum seperti merusak rambu lalu lintas dan bisa membahayakan pengguna jalan yang melintas.
“Apalagi bila aksi vandalisme dilakukan secara sengaja, seperti merusak dan menghancurkan karya seni, itu sangat merugikan,” tambahnya.
Kurniawan menyebut, berdasarkan ilmu psikologi, aksi vandalisme dilakukan pelajar karena adanya gangguan perilaku bernama conduct disorder. Dalam hal ini, dia berharap para siswa bisa memahami bahwa tindakan tersebut tidak dibenarkan.
“Pemerintah daerah berupaya untuk menciptakan kenyamanan dan keindahan tata kotanya, seperti taman, objek wisata, halte, stadion, itu semua harus dijaga bersama, agar masyarakat bisa menikmati fasilitas tersebut,” tandasnya. (ADV/ Disdik Kaltim)