SAMARINDA.JURNALETAM – Bidang Kedaruratan dan Logistik (KL) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim terus melakukan inovasi dalam distribusi logistik kepada pengungsi. Salah satunya, logistik yang berspektif gender. Koordinator Pusdalops BPBD Kaltim, Cahyo Kristanto mengakui, Gubernur Kaltim menekankan agar seluruh OPD memiliki program yang berspektif gender. Tak terkecuali, BPBD Kaltim.
Jika menyangkut bencana, dipastikan ada perempuan yang sedang mengalami menstruasi atau hamil, bahkan ada yang baru saja melahirkan. Kondisi ini perlu diberikan penanganan tersendiri.
Logistik yang dimaksud adalah pembalut. BPBD Kaltim mulai saat ini tidak melupakan ketersediaan pembalut untuk diberikan kepada pengungsi perempuan. Kondisi pembalut pun harus baik.
“Jangan seperti kejadian di tsunami Palu. Ada pihak ketiga yang menyumbang dalam bentuk pembalut dan pembalut itu kebanyakan kadaluwarsa. Padahal pembalut itu menggunakan dua unit truk,” ucap Cahyo.
Mulai tahun ini, BPBD Kaltim mendistribusikan pembalut kurang lebih 80 paket ke masing-masing BPBD kabupaten/kota. Agar ketika ada bencana, pembalut tersebut sudah siap untuk didistribusikan.
“Kita menggunakan masa kadaluwarsanya yang paling lama. Jadi benar-benar untuk pengungsi dan ini juga sifatnya sangat lama,” tandasnya. (ADV/BPBD Kaltim)