SAMARINDA.JURNALETAM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) telah menggelar pelatihan penting bagi puluhan siswa dari Sekolah Dasar Negeri (SDN) 19 Samarinda Ulu. Kegiatan ini berlangsung di halaman Kantor BPBD Provinsi Kaltim pada Rabu (1/11/2023). Setiap peserta didik diberi kesempatan unik untuk mengasah keterampilan mereka dalam beberapa kegiatan, termasuk menaiki flying fox (rubah terbang), panjat tebing, serta memahami peralatan yang digunakan dalam penanggulangan bencana seperti perahu karet (rubber boat), dapur umum, treatment water, kendaraan pengangkut massa, dan peralatan lainnya.
Menurut Johan Wahyudi, Staf Pelaksana Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kaltim, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melatih siswa dalam teknik dasar penanggulangan bencana sejak dini, sekaligus memperkenalkan jenis bencana yang sering terjadi di wilayah Kalimantan Timur.
Selain pelatihan keterampilan dan pemahaman terhadap peralatan, petugas BPBD Kaltim juga memberikan pengetahuan tentang penanganan korban bencana, termasuk cara mengatasi korban yang mengalami patah tulang atau cidera serius.
“Kami juga memberikan latihan dalam bidang perbanan dan teknik pengikatan untuk korban yang mengalami patah tulang,” jelasnya.
Pihak SDN 19 Samarinda Ulu merasa sangat berterima kasih kepada BPBD Kaltim karena telah memberikan pelatihan mitigasi bencana kepada siswa-siswanya. Salah seorang guru kelas 1A, Yani, menyampaikan apresiasinya terhadap program ini.
“Program ini sangat bagus, menurut saya sangat edukatif bagi anak-anak kita. Ini juga memberi kesenangan kepada mereka dan sekaligus memberikan semangat baru dalam proses pembelajaran di sekolah,” kata Yani.
Yani juga menyebut bahwa pelatihan ini melibatkan 52 siswa, dan dia berharap hal ini akan menjadi motivasi bagi para siswa dalam proses pembelajaran di sekolah.
Pihak BPBD Kaltim sangat berharap bahwa dengan memberikan pendidikan tentang mitigasi bencana sejak dini, para siswa akan lebih siap dan mampu menghadapi situasi darurat serta dapat memahami langkah-langkah yang perlu diambil dalam penanganan bencana secara mandiri. (ADV/BPBD Kaltim)