SAMARINDA.JURNALETAM – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim, Jaya Mualimin mengakui bahwa di sejumlah Puskesmas di Kaltim masih kekurangan dokter dan perawat gigi. Dari 188 puskesmas yang ada, sekitar 40 persen diantaranya tidak memiliki dokter gigi. Melihat kondisi tersebut, Dinkes Kaltim terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) dan fasilitas pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Kaltim. Mengingat, kesehatan gigi dan mulut sangat dibutuhkan masyarakat.
Berbagai upaya dilakukan Dinkes Kaltim. Salah satunya, Dinkes Kaltim bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman (Unmul) perihal pemenuhan kebutuhan dokter gigi.
Pihaknya juga mengusulkan dokter gigi kepada Kementerian Kesehatan melalui Nusantara Sehat. Nusantara Sehat merupakan program pemerintah yang menugaskan tenaga kesehatan langsung oleh Kementerian Kesehatan ke daerah-daerah tertentu. Usulan tersebut dikabulkan dengan dikirimnya satu dokter gigi alumni Nusantara Sehat tahun ini.
“Saya yakin dengan kerja sama semua pihak, kami bisa meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan gigi dan mulut di daerah ini,” kata Jaya.
Selain itu, ada anggaran hibah sebesar Rp 66 miliar dari pemerintah untuk rumah sakit gigi mulut di rumah sakit umum. Dana hibah tersebut dialokasikan untuk peningkatan layanan kesehatan gigi dan mulut serta alat kesehatan gigi di rumah sakit.
“Kami ingin masa depan kesehatan Kaltim, termasuk dokter spesialis untuk pemberdayaan pendidikan. Ini juga masuk dalam agenda dari Kementerian melalui Dinkes,” kuncinya. (ADV/Dinkes Kaltim)