KUTAIKARTANEGARA.JURNALETAM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara (Kukar) mengingatkan pentingnya memberikan anak-anak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) kesempatan untuk bermain dan mengeksplorasi dunia sebelum mereka memasuki tahap pembelajaran formal yang menuntut keterampilan membaca, menulis, dan berhitung.
Menurut Kepala Bidang (Kabid) PAUD dan PNFI Disdikbud Kukar, Pujianto, anak-anak di PAUD seharusnya fokus pada bermain, bukan pada keharusan menguasai keterampilan membaca, menulis, dan berhitung. Memaksakan keterampilan ini kepada anak-anak PAUD dapat mengakibatkan trauma dan kejenuhan dalam belajar.
Pujianto menjelaskan, “Anak-anak ingin bermain, jika kita memaksanya untuk membaca, mereka akan merasa terbebani. Mereka akan berpikir bahwa membaca itu sulit dan belajar itu tidak menyenangkan. Jika anak merasa belajar itu tidak menyenangkan, maka mereka bisa mengalami trauma dan kebosanan.”
Pujianto menggarisbawahi bahwa kurikulum PAUD tidak boleh hanya berfokus pada literasi, tetapi juga harus memperhatikan aspek-aspek lain, seperti aspek emosional, kesiapan diri, interaksi sosial, dan kemampuan untuk mengembangkan ide.
Selain itu, Disdikbud telah mengeluarkan kebijakan yang melarang sekolah dasar (SD) untuk menentukan syarat tes membaca dan menulis untuk masuk ke SD. Tujuannya adalah untuk mencegah kesenjangan antara anak-anak yang telah menguasai keterampilan membaca dan menulis dengan yang belum.
Pujianto menegaskan bahwa orang tua tidak perlu memaksa anak-anak di PAUD untuk menguasai keterampilan membaca, menulis, dan berhitung sebelum memasuki sekolah dasar (SD). Lebih penting bagi mereka untuk menikmati proses belajar dan bermain sambil mengembangkan kemampuan sosial dan emosional mereka.(ADV/Diskominfo Kukar)