Menjaga Prestasi Kutai Kartanegara (Kukar) sebagai Penyuplai Bahan Pangan Terbesar di Kalimantan Timur

SAMARINDA.JURNALETAM – Kutai Kartanegara (Kukar) telah memperoleh prestasi gemilang sebagai penyuplai bahan pangan terbesar di wilayah Kalimantan Timur (Kaltim). Prestasi ini menjadi bukti luar biasa dari potensi pertanian yang dimiliki oleh masyarakat Kukar. Wakil Ketua DPRD Provinsi Kaltim, Muhammad Samsun, memberikan apresiasi dan rasa syukur atas pencapaian tersebut, melihatnya sebagai langkah maju yang signifikan bagi daerah tersebut.

Sebagai legislator dari daerah pemilihan Kukar, Samsun memberikan penghargaan tidak hanya kepada hasil yang dicapai oleh masyarakat, tetapi juga merinci pentingnya peran kepemimpinan Bupati Kukar, Edi Damansyah, dan Wakil Bupati Rendi Solihin dalam meraih prestasi tersebut. Kepemimpinan yang kuat di tingkat pemerintahan lokal menjadi faktor krusial dalam membentuk fondasi pertanian yang berkelanjutan.

“Prestasi ini tak terlepas dari kepemimpinan yang kuat dari Pak Bupati dan Wakil Bupati. Kukar memiliki potensi luar biasa dalam menyuplai bahan pangan bagi wilayah Kaltim,” ungkap Samsun, mencerminkan apresiasi atas peran aktif para pemimpin dalam mendorong sektor pertanian.

Namun, di balik pujian dan penghargaan, Samsun juga menyoroti kebutuhan untuk menjaga lahan pertanian. Dia menekankan pentingnya memastikan bahwa lahan-lahan pertanian di Kukar tidak mengalami pengalihan fungsi ke penggunaan lain yang dapat merugikan para petani. Prihatin dengan kemungkinan kehilangan lahan pertanian, Samsun menyuarakan kebutuhan untuk menjaga keberlanjutan sektor pertanian.

“Jangan sampai ada lagi alih fungsi lahan dari lahan pertanian ke penggunaan lain. Petani kita tidak boleh terdilusi atau beralih profesi. Kita perlu mendukung petani milenial dan mendorong modernisasi pertanian,” paparnya dengan tegas.

Modernisasi pertanian menjadi salah satu fokus utama Samsun untuk masa depan Kukar. Menurutnya, langkah ini penting untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam sektor pertanian. Dalam konteks ini, Samsun meminta agar pemerintah tidak hanya memusatkan perhatian pada hasil akhir, tetapi juga memastikan bahwa sarana dan prasarana pertanian memadai dan sesuai dengan kebutuhan.

“Sarana dan prasarana pertanian juga harus ditingkatkan, dan harus terpenuhi oleh pemerintah. Ini adalah bagian dari program ke depan yang harus kita laksanakan untuk memastikan pertanian kita terus berkembang,” tambahnya.

Pencapaian Kukar sebagai penyuplai bahan pangan terbesar di Kaltim memberikan harapan baru bagi masyarakat setempat. Namun, menurut Samsun, pencapaian tersebut juga membawa tanggung jawab untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pertanian. Dengan dukungan yang tepat dari pemerintah dan fokus yang benar dalam pengembangan pertanian, Kukar dapat menjadi model keberhasilan bagi daerah lain di Indonesia dalam mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan.

Dalam merinci langkah-langkah konkrit untuk mendukung pertanian, Samsun menegaskan perlunya program-program yang berorientasi pada petani milenial. Dukungan ini dapat mencakup pelatihan, bantuan teknologi pertanian modern, dan insentif keuangan untuk mendorong generasi muda terlibat dalam sektor pertanian.

“Petani milenial memiliki peran kunci dalam membawa inovasi dan teknologi ke dalam pertanian. Kita perlu memberikan mereka peluang dan dukungan yang mereka butuhkan untuk berhasil,” jelasnya.

Samsun juga menyoroti pentingnya memahami perubahan iklim dalam perencanaan pertanian. Dia menekankan perlunya adaptasi dan mitigasi untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh petani, terutama di era perubahan iklim global.

“Kita tidak bisa mengabaikan perubahan iklim. Pertanian harus adaptif dan berkelanjutan. Pemerintah perlu mendukung petani dalam menghadapi tantangan ini, baik melalui penelitian dan pengembangan, maupun dengan memberikan akses ke sumber daya yang dibutuhkan,” tegasnya.

Selain itu, Samsun memandang modernisasi pertanian sebagai langkah penting untuk mencapai efisiensi yang lebih tinggi. Peningkatan teknologi, mekanisasi, dan penggunaan sumber daya secara cerdas dapat membantu meningkatkan produktivitas pertanian.

“Kita harus beralih ke pertanian yang lebih efisien. Ini melibatkan penerapan teknologi modern, termasuk penggunaan sensor, drone, dan sistem otomatisasi. Semua ini akan membantu petani dalam mengoptimalkan produksi mereka,” ujarnya.

Pentingnya kerjasama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat lokal juga menjadi sorotan Samsun. Dia menyatakan bahwa model kemitraan dapat menjadi kunci keberhasilan dalam mengembangkan sektor pertanian.

“Kemitraan antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat lokal dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan sektor pertanian. Dengan bekerja sama, kita dapat mengatasi berbagai tantangan dan mencapai tujuan bersama,” paparnya.

Sebagai langkah konkret, Samsun mendorong pemerintah untuk mengalokasikan anggaran yang memadai untuk sektor pertanian. Investasi ini tidak hanya mencakup infrastruktur pertanian, tetapi juga penelitian dan inovasi, pelatihan petani, dan pengembangan pasar.

“Anggaran yang cukup untuk pertanian adalah investasi jangka panjang untuk ketahanan pangan dan pembangunan ekonomi lokal. Pemerintah harus memprioritaskan sektor ini dalam alokasi anggaran mereka,” tegasnya.

Dalam konteks global, Samsun menyoroti pentingnya menjaga keberlanjutan dan keadilan dalam rantai pasok pangan. Dia menekankan perlunya memastikan bahwa petani di tingkat lokal mendapatkan manfaat yang adil dari hasil kerja keras mereka.

“Keadilan dalam distribusi keuntungan pertanian adalah kunci untuk menciptakan sistem pangan yang berkelanjutan. Petani harus mendapatkan imbalan yang adil atas usaha mereka, dan ini juga akan mendorong motivasi untuk terus meningkatkan kualitas produksi,” paparnya.

Sebagai penutup, Samsun menyimpulkan bahwa prestasi Kukar sebagai penyuplai bahan pangan terbesar di Kaltim adalah langkah positif, tetapi tantangan dan tanggung jawab yang lebih besar menanti di masa depan. Dengan komitmen yang kokoh dari pemerintah, inovasi dalam teknologi pertanian, dan dukungan aktif dari masyarakat, Kukar memiliki potensi untuk terus berkembang sebagai lokomotif pertanian di Kalimantan Timur. Keberlanjutan dan ketahanan pangan dapat tercapai melalui kolaborasi yang erat antara semua pihak yang terlibat, menciptakan fondasi yang kuat untuk masa depan pertanian yang berkelanjutan di Indonesia.(ADV/DPRD Kaltim)