SAMARINDA.JURNALETAM – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kaltim terus berupaya untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) Kaltim yang kompeten untuk terjun ke dunia industri. Penyerapan tenaga kerja ini biasanya bergantung pada investasi.
Dijelaskan oleh Kepala Disnakertrans Kaltim, Rozani Erawadi bahwa bicara soal penyerapan tenaga kerja, mesti hulunya ada di investasi. Jika investasinya yang padat karya, mesti penyerapan tenaga kerjanya tinggi.
“Hulunya pasti investasi. Kalau investasi padat karya, pasti tinggi. Tapi kalau investasinya padat modal, penyerapannya tidak sebanyak yang padat karya,” ungkap Rozani saat ditemui, Rabu (8/11/2023).
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kaltim menjadi 5,31 persen. Sedangkan sebelumnya, pada 2022 TPT berada di angka 5,71 persen.
Rozani mengatakan, penyerapan tenaga kerja di Kaltim terbagi ke beberapa sektor. Tenaga kerja yang paling banyak terserap ada di sektor pertambangan dan penggalian yakni 23.564.
“Sektor pertambangan dan penggalian itu paling banyak menyerap angkatan kerja,” sambungnya.
Kemudian, untuk sektor jasa profesional dan perusahaan tercatat ada 16 ribu tenaga kerja yang terserap. Selanjutnya, ada penyediaan makan dan minum yang menyerap 15 ribu tenaga kerja.
“Itu 3 besar yang jadi sektor di mana penyerapan angkatan kerja paling banyak di Kaltim,” tandasnya. (ADV/ Disnakertrans Kaltim)