SAMARINDA.JURNALETAM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terus berupaya keras untuk mengatasi kebakaran hutan (karhutla) yang melanda wilayahnya. Musim kemarau yang mencapai puncaknya telah mengakibatkan sejumlah kebakaran lahan yang mencapai 1.323,15 hektar.
Sugeng Priyanto, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kaltim, menjelaskan bahwa kebakaran lahan terjadi di beberapa kabupaten dan kota di Kaltim sebagai dampak dari kondisi kemarau yang ekstrem. Kondisi ini mengancam ekosistem dan kehidupan masyarakat di wilayah tersebut.
Kondisi terparah tercatat di Kabupaten Kutai Barat (Kubar) dan Kabupaten Paser. Di Kubar, lahan yang terbakar mencapai 428.358 hektare, sedangkan di Kabupaten Paser mencapai 351,96 hektare. Danau Jempang di Kubar menjadi salah satu titik terparah, di mana karena kekeringan dan kondisi tanaman yang kering, lahan di sekitarnya menjadi sangat rentan terbakar.
Tantangan utama dalam upaya pemadaman api ini adalah akses yang cukup jauh dan sulit dijangkau, serta keterbatasan peralatan yang ada. BPBD Kaltim telah berusaha mendistribusikan alat pemadam kebakaran dan alat pelindung diri (APD) yang sangat dibutuhkan oleh petugas di lapangan.
Sugeng Priyanto menyatakan, “Kami telah menyediakan selang pemadam kebakaran, meskipun tim kami masih menghadapi beberapa kendala, seperti reservoir atau tangki air yang sulit diakses karena jaraknya yang cukup jauh.” Dia juga menambahkan bahwa peralatan yang tersedia di lapangan terbatas, termasuk beberapa selang yang pendek dan putus.
Pihak BPBD Kaltim berkomitmen untuk mengoptimalkan sumber daya dan peralatan yang ada, mengingat intensitas kebakaran hutan dan lahan yang cukup tinggi di wilayah Kabupaten dan Kota di Kalimantan Timur.
Upaya keras terus dilakukan oleh BPBD Kaltim guna memadamkan api dan melindungi lingkungan serta masyarakat dari dampak karhutla yang serius. Semoga bantuan dan dukungan dari berbagai pihak dapat membantu penanganan kebakaran ini dengan lebih efektif. (ADV/BPBD Kaltim)