SAMARINDA.JURNALETAM – Suasana keakraban dan kehangatan tercipta di Kelurahan Bukit Biru, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), saat Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Muhammad Samsun, melakukan kunjungan untuk mempererat silaturahmi dengan masyarakat setempat. Kunjungan ini bukan sekadar rutinitas, melainkan sebagai wujud nyata dari peran anggota parlemen dalam menjembatani aspirasi warga dan menggali masukan terkait pembangunan di wilayah Kecamatan Tenggarong.
Sebagai seorang anggota parlemen, Samsun menjelaskan bahwa kehadiran mereka bukan hanya sebagai perwakilan rakyat di DPRD, tetapi juga sebagai jembatan atau penyambung keresahan, keinginan, dan permohonan aspirasi dari masyarakat kepada pemerintah. “Kami hadir di sini untuk mendengarkan, memahami, dan menjadi solusi bagi permasalahan yang dihadapi oleh warga Bukit Biru,” ujar Samsun dengan penuh semangat.
Menurut Samsun, wewenang di DPRD terkait dengan anggaran terus berproses dan diperjuangkan. Namun, ia juga menegaskan bahwa komunikasi yang baik menjadi kunci penting dalam menjalin hubungan yang harmonis antara pemerintah dan masyarakat. “Dengan komunikasi yang baik, kita bisa menemukan banyak jalan untuk menuntaskan permasalahan dan mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan,” tambahnya.
Dalam pertemuan yang dilakukan di tengah keindahan Bukit Biru, Samsun menyebut bahwa diskusi santai bersama warga sangat produktif. Sambil menikmati secangkir kopi, mereka membahas berbagai isu, keresahan, dan aspirasi yang berkembang di wilayah ini.
Warga Bukit Biru menyampaikan tiga hal utama kepada Samsun dan timnya. Pertama, mereka mengungkapkan keinginan terkait pemekaran Bukit Biru. Selain sebagai langkah untuk memaksimalkan peningkatan pelayanan administrasi, pemekaran diharapkan dapat mendorong percepatan pembangunan yang lebih merata bagi masyarakat setempat. Samsun dengan seksama mendengarkan dan mencatat setiap aspirasi yang disampaikan oleh warga.
Kemudian, pihak warga juga mengeluhkan kondisi penerangan jalan yang sangat minim di sekitar Bukit Biru. Kekhawatiran mereka bukan hanya terkait dengan kesulitan beraktivitas di malam hari tetapi juga aspek keamanan. “Kami sangat membutuhkan peningkatan penerangan jalan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi masyarakat,” ungkap salah seorang warga dengan nada prihatin.
Tidak hanya itu, isu dampak negatif dari aktivitas tambang batu bara juga menjadi sorotan dalam pertemuan tersebut. Warga menyampaikan kekhawatiran akan debu dan polusi udara yang sangat parah akibat keberadaan tambang tersebut. Mereka menyebutkan bahwa tanaman petani dapat rusak, hasil panen menurun, dan adanya potensi banjir di musim hujan karena aktivitas tambang yang menguras air tanah.
Samsun menanggapi dengan serius setiap masukan yang disampaikan oleh warga Bukit Biru. Ia menyatakan harapannya agar pemerintah daerah segera menanggapi permasalahan terkait penerangan jalan dan dampak aktivitas tambang. “Warga telah beberapa kali mengeluhkan masalah ini, dan kami sebagai perwakilan rakyat berkomitmen untuk menjembatani agar aspirasi mereka didengar dan mendapatkan penyelesaian yang tepat,” tegas Samsun.
Lebih lanjut, Samsun mengungkapkan bahwa masyarakat Bukit Biru hanya menginginkan hak mereka sebagai warga negara yang layak mendapatkan pelayanan publik yang baik dan lingkungan yang sehat. Ia menekankan bahwa kepentingan bisnis yang tidak bertanggung jawab tidak boleh merugikan kesejahteraan dan kenyamanan hidup masyarakat setempat.
Dalam upaya mewujudkan solusi konkret, Samsun berharap agar dialog terus berlanjut antara pemerintah daerah, legislatif, dan masyarakat. “Kami berada di sini bukan hanya sebagai pemecah masalah, tetapi juga sebagai fasilitator untuk menciptakan sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam upaya pembangunan yang berkelanjutan,” jelasnya.
Sebagai langkah awal, Samsun akan menyampaikan aspirasi dan masukan yang diterima kepada pihak terkait di DPRD Provinsi Kaltim. Ia berjanji untuk terus memperjuangkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat Bukit Biru di tingkat legislatif.
Dalam suasana kebersamaan yang terjalin di Bukit Biru, harapannya adalah bahwa kunjungan ini tidak hanya menjadi momen singkat, tetapi menjadi titik awal dari kolaborasi yang berkelanjutan antara pemerintah, legislatif, dan masyarakat. Semoga melalui upaya bersama, pembangunan yang merata dan berkelanjutan dapat terwujud, memberikan kesejahteraan bagi warga Bukit Biru, dan menjadi contoh positif bagi daerah lain di Kalimantan Timur.(ADV/DPRD Kaltim)