Meningkatkan Peran Sektor Pertanian: Alokasi Anggaran Hingga 20 Persen untuk Pertanian Kaltim

SAMARINDA.JURNALETAM – Pertanian, sebagai tulang punggung perekonomian di Benua Etam, mendapat sorotan tajam dari Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Muhammad Samsun. Menurutnya, sektor pertanian memiliki peran krusial dalam mencapai kedaulatan pangan yang tangguh di daerah tersebut. Oleh karena itu, Samsun mengajukan permohonan untuk peningkatan alokasi anggaran di sektor pertanian, mengingat alokasi saat ini hanya mencapai tujuh persen dari total APBD Provinsi Kaltim yang mencapai Rp117 miliar.

“Saat ini, alokasi anggaran untuk pertanian di Kaltim hanya sekitar tujuh persen dari total APBD yang kita terima. Hal ini tentu tidak sebanding dengan peran strategis pertanian dalam membangun kedaulatan pangan yang kuat,” ungkap Samsun.

Pentingnya Pertanian dalam Kedaulatan Pangan

Samsun menekankan bahwa pertanian bukan sekadar sektor ekonomi, tetapi juga merupakan fondasi utama dalam mencapai kedaulatan pangan di Kaltim. Dengan ketergantungan yang lebih besar pada produksi lokal, daerah ini dapat meminimalkan risiko krisis pangan dan menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan. Oleh karena itu, upaya untuk menjadikan pertanian sebagai sektor unggulan Kaltim perlu mendapatkan perhatian serius.

“Kedaulatan pangan adalah kunci untuk memastikan pasokan pangan yang cukup dan berkelanjutan bagi penduduk Kaltim. Pertanian harus dilihat sebagai investasi jangka panjang dalam kesejahteraan dan ketahanan masyarakat,” tegas legislator dari daerah pemilihan Kabupaten Kutai Kartanegara.

Optimalisasi Visi Kaltim Green

Samsun juga menyebutkan bahwa langkah ini sejalan dengan visi dan misi Gubernur Kaltim untuk mewujudkan Kaltim Green. Konsep Kaltim Green merupakan upaya untuk menjadikan Kaltim sebagai daerah yang berkelanjutan secara ekologis dan ramah lingkungan. Dengan meningkatkan alokasi anggaran pertanian hingga 20 persen, Kaltim dapat lebih efektif mengimplementasikan program-program pro-lingkungan yang mendukung visi ini.

“Dengan pencapaian alokasi anggaran untuk pertanian hingga 20 persen, kita dapat mengoptimalkan upaya menuju Kaltim Green. Pertanian yang berkelanjutan akan menjadi pilar utama dalam menciptakan lingkungan yang seimbang dan lestari,” paparnya.

Meninjau Kembali Alokasi Anggaran

Legislator dari fraksi PDI Perjuangan Kaltim tersebut menyarankan agar pemerintah Provinsi Kaltim meninjau kembali alokasi anggaran untuk memprioritaskan sektor pertanian. Dengan meningkatkan alokasi hingga 20 persen, pemerintah dapat memberikan dukungan yang lebih besar terhadap petani lokal, pengembangan infrastruktur pertanian, peningkatan kualitas SDM di bidang pertanian, serta riset dan inovasi di sektor ini.

“Kita perlu melihat ulang alokasi anggaran dan memberikan prioritas yang sesuai dengan kebutuhan sektor pertanian. Dengan begitu, kita dapat membangun fondasi yang kokoh untuk pertanian sebagai sektor unggulan,” ujar Samsun.

Pemberdayaan Petani Lokal

Selain peningkatan alokasi anggaran, Samsun juga menekankan pentingnya pemberdayaan petani lokal. Dukungan berkelanjutan terhadap petani, seperti pelatihan, bantuan teknis, dan akses ke pasar yang lebih luas, dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing pertanian lokal.

“Petani adalah tulang punggung pertanian. Kita perlu memberdayakan mereka dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan, serta memberikan akses yang lebih baik ke pasar. Hal ini akan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan sektor pertanian,” ungkapnya.

Mendorong Inovasi dan Riset

Samsun juga menggarisbawahi pentingnya inovasi dan riset dalam pengembangan sektor pertanian. Dengan meningkatkan alokasi anggaran, pemerintah dapat mendukung penelitian dan pengembangan inovatif di bidang pertanian, termasuk penggunaan teknologi modern, pengembangan varietas unggul, dan peningkatan efisiensi produksi.

“Inovasi dan riset adalah kunci untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan menghadapi tantangan perubahan iklim. Dengan alokasi anggaran yang memadai, kita dapat mendorong inovasi yang membawa dampak positif bagi pertanian Kaltim,” jelas Samsun.

Keterlibatan Pihak Swasta dan Masyarakat

Selain dukungan pemerintah, keterlibatan pihak swasta dan masyarakat juga dianggap penting dalam mengembangkan sektor pertanian. Samsun mengajak seluruh pemangku kepentingan, termasuk perusahaan swasta dan masyarakat lokal, untuk turut serta dalam memajukan pertanian Kaltim.

“Kemitraan antara pemerintah, swasta, dan masyarakat sangat penting. Semua pihak harus berkolaborasi untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan sektor pertanian. Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama untuk mencapai pertanian yang berkelanjutan dan berkualitas,” ujarnya.

Menghadapi Tantangan Global

Samsun juga menyadari bahwa pertanian Kaltim tidak hanya dihadapkan pada tantangan lokal, tetapi juga global. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya menjalin kerja sama internasional dalam bidang pertanian, termasuk pertukaran pengetahuan dan teknologi dengan negara-negara lain.

“Kita tidak boleh melihat pertanian hanya dari perspektif lokal. Tantangan dan peluang pertanian Kaltim juga terkait dengan dinamika global. Melalui kerja sama internasional, kita dapat belajar dari pengalaman negara lain dan mengadopsi praktik terbaik untuk meningkatkan pertanian kita,” tuturnya.

Kesimpulan

Dengan mengusung visi menjadikan pertanian sebagai sektor unggulan, Muhammad Samsun memperjuangkan peningkatan alokasi anggaran hingga 20 persen untuk sektor pertanian di Provinsi Kalimantan Timur. Langkah ini diharapkan dapat memberikan dorongan besar dalam mencapai kedaulatan pangan, mendukung visi Kaltim Green, dan menciptakan lingkungan pertanian yang berkelanjutan. Melalui kolaborasi antara pemerintah, swasta, masyarakat, dan dukungan inovasi serta riset, Kaltim dapat membangun fondasi kuat untuk pertanian sebagai tulang punggung ekonomi daerah, sambil menghadapi tantangan global yang semakin kompleks. Dengan demikian, upaya bersama ini akan membawa Kaltim menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan sejahtera.(ADV/DPRD Kaltim)