PENAJAM.JURNALETAM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, mengumumkan bahwa daerah yang dikenal dengan sebutan Benuo Taka kini berada dalam keadaan darurat El Nino, yang telah menyebabkan dampak serius seperti kebakaran hutan dan lahan serta kekeringan. Menurut Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara, Budi Santoso, fenomena El Nino telah berdampak signifikan di wilayah ini. “Dengan adanya dampak kebakaran hutan dan lahan, serta kekeringan, Kabupaten Penajam Paser Utara masuk dalam darurat El Nino,” ujarnya.
Berdasarkan hasil kajian dan pengamatan, Budi Santoso mengungkapkan bahwa potensi kekeringan telah muncul dan akan mempengaruhi masyarakat setempat. Selain itu, ia juga menyoroti laporan dari Perusahaan Umum Daerah (Perunda) Air Minum Danum Taka Kabupaten Penajam Paser Utara, yang mencatat penurunan yang signifikan dalam cekungan penampung air (embung) untuk air baku di sejumlah instalasi pengolahan air bersih.
Pihak berwenang bahkan telah terpaksa menghentikan operasional sejumlah instalasi pengolahan air bersih karena sumber air baku tidak lagi memungkinkan untuk mendistribusikan air bersih. “Berdasarkan laporan Direktur Perumda Air Minum Danum Taka, sudah terjadi penyusutan air baku untuk pengolahan air bersih,” tambahnya.
BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara akan segera melakukan pembahasan bersama sejumlah instansi terkait untuk membahas status siaga darurat bencana kekeringan akibat musim kemarau yang berkepanjangan dan dipicu oleh El Nino.
Budi Santoso mengungkapkan bahwa penetapan status siaga bencana kekeringan diperlukan karena ada potensi kekeringan akibat musim kemarau panjang atau El Nino. Fenomena El Nino ini dapat menyebabkan kekeringan dan berpotensi menimbulkan berbagai masalah sosial, termasuk ketersediaan air bersih.
Status siaga darurat bencana kekeringan ini akan ditetapkan dengan memperhatikan ketersediaan air bersih serta dampak kebakaran hutan dan lahan yang memengaruhi warga. Hal ini diambil sebagai langkah antisipasi terhadap berbagai bencana yang mungkin terjadi akibat musim kemarau yang diperkirakan akan berlangsung hingga Januari 2024.
Pemerintah setempat mengimbau masyarakat untuk bersiap-siap menghadapi situasi kekeringan yang berkepanjangan dan berupaya untuk menghemat penggunaan air serta berkontribusi dalam upaya konservasi sumber daya air. Kepedulian dan kerja sama seluruh lapisan masyarakat diharapkan dapat membantu mengurangi dampak buruk dari darurat El Nino ini di Kabupaten Penajam Paser Utara. (ADV/BPBD Kaltim)