SAMARINDA.JURNALETAM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Timur sedang berhadapan dengan tantangan besar dalam penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Benua Etam. Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kaltim, Tresna Rosano. Menurut Tresna, BPBD Kaltim mengalami kesulitan lantaran tidak memiliki helikopter khusus pemadam yang dapat menjangkau tempat-tempat sulit dengan jarak tempuh yang jauh. “Kami benar-benar memerlukan helikopter pemadam, terutama untuk daerah yang sulit diakses,” jelas Tresna Rosano.
Tresna mengungkapkan bahwa pihaknya sudah mengajukan permohonan bantuan helikopter pemadam ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). “Helikopter sangat dibutuhkan dalam situasi darurat untuk penanganan karhutla,” ungkapnya.
Meski BPBD Kaltim telah mengusulkan kebutuhan ini, hingga saat ini belum ada helikopter pemadam yang tersedia di daerah tersebut. Tresna berharap adanya respons positif dari BNPB segera. “Semoga nanti ada tanggapan dari BNPB,” harapnya.
Dukungan terhadap usulan ini juga datang dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Mereka menyetujui usulan tersebut dan berencana melakukan tindak lanjut secepatnya.
Ditambahkan oleh Tresna, karhutla di Kaltim kerap terjadi pada bulan Juni, Juli, dan Agustus. Daerah-daerah yang sering terdampak adalah Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Paser, Kabupaten Berau, dan Kabupaten Penajam Paser Utara. Alarmingly, kejadian ini menunjukkan tren peningkatan setiap tahunnya. “Kondisi terakhir meningkat tiap tahunnya,” pungkas Tresna Rosano. (ADV/BPBD Kaltim)