SAMARINDA.JURNALETAM – Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terus menunjukkan tren penurunan yang signifikan jika dibandingkan dengan lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA). Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Disnakertrans Kaltim) mengungkapkan bahwa lulusan SMK memiliki potensi lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan, dipengaruhi oleh sejumlah faktor.
Kepala Disnakertrans Provinsi Kaltim, Rozani Erawardi, mengungkapkan fakta menarik terkait TPT di wilayahnya. Meskipun TPT di Benua Etam masih didominasi oleh lulusan SMA dan SMK, terjadi perbedaan mencolok di antara keduanya. TPT SMK terus mengalami penurunan, sementara TPT SMA cenderung meningkat.
“Trennya yang meningkat di lulusan SMA, kalau SMK kan dia bisa langsung bekerja atau berwirausaha,” jelas Erawardi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Timur, TPT SMK mengalami penurunan selama tiga tahun terakhir. Pada tahun 2021, TPT SMK mencapai 12,61 persen, lalu turun menjadi 7,14 persen pada Agustus 2022, dan terus menyusut menjadi 6,34 persen pada Agustus 2023.
Sebaliknya, TPT SMA terus mengalami kenaikan yang signifikan. BPS mencatat bahwa pada Agustus 2022, TPT SMA mencapai 6,61 persen, dan meningkat menjadi 7,19 persen pada Agustus 2023. Kenaikan ini menjadi perhatian khusus dari pihak Disnakertrans Kaltim.
Erawardi menjelaskan bahwa perbedaan ini dipengaruhi oleh orientasi masing-masing jenjang pendidikan. Lulusan SMK disiapkan untuk bekerja atau berwirausaha, sementara lulusan SMA cenderung melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
“Tren penurunan TPT SMK menunjukkan bahwa lulusan SMK memiliki peluang yang lebih baik untuk terlibat dalam dunia kerja secara langsung,” tambahnya.(ADV/ Disnakertrans Kaltim)