SAMARINDA.JURNALETAM – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kaltim memahami bahwa banyak pihak yang berharap agar warga lokal juga dilibatkan dalam mega proyek Ibu Kota Nusantara.
Saat ini, pembangunan IKN yang terus berjalan sudah pasti melibatkan banyak tenaga kerja konstruksi. Seandainya memang ada tenaga kerja lokal Kaltim yang bekerja di IKN, maka mesti dipastikan apakah benar-benar terlibat di sektor konstruksi atau sektor lain.
Disampaikan Kepala Disnakertrans Kaltim, Rozani Erawadi bahwa secara umum, warga sekitar IKN khususnya Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU) banyak yang menggeluti bidang pertanian. Alias bekerja sebagai petani.
“Pasti kulturnya berbeda antara bekerja di pertanian dan konstruksi. Kalau konstruksi kan target. Sedangkan pertanian kan menunggu waktu mulai menanam, menyemai, memelihara, memupuk, sampai panen. Ini soal kultur,” ujar Rozani.
Kendati demikian, pihaknya berharap warga yang dulunya fokus di pertanian dan misalkan memang beralih ke sektor konstruksi bisa beradaptasi dengan baik. Menurut Rozani, butuh waktu untuk menyesuaikan diri dari satu pekerjaan ke pekerjaan yang lain.
“Jadi kemungkinan soal kultur. Paling dekat ya kemungkinan. Kalau seperti warga Sepaku, saya yakin mereka aktif di pertanian. Artinya ya mereka mesti aktif bekerja di industri pertanian,” sambungnya.
Disnakertrans Kaltim juga tak memungkiri bahwa mereka yang bekerja di sektor konstruksi harus dibarengi pula dengan sertifikasi. Sebab, Otorita IKN juga mesti memilih tenaga kerja yang punya pengalaman. Apalagi, sesuatu yang dikerjakan ini merupakan megaproyek yang sangat krusial. (ADV/ Disnakertrans Kaltim)