SAMARINDA.JURNALETAM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kalimantan Timur (BPBD Kaltim) telah melakukan antisipasi yang matang terkait dampak kekeringan yang melanda wilayahnya. Upaya tersebut terlihat dari langkah-langkah konkret yang telah diambil dalam bekerja sama dengan mitra kerja BPBD di setiap kabupaten dan kota.
Kepala Pelaksana BPBD Kaltim, Agus Tianur, menyatakan bahwa koordinasi telah dilakukan dengan intensitas tinggi. “Ini (rapat koordinasi) menunjukkan bahwa mitra kerja kami sudah siap. Seperti Kodam, sudah siap juga tadi,” ujarnya. Kodam, atau Komando Daerah Militer, juga terlibat dalam upaya penanggulangan kekeringan dan kebakaran hutan serta lahan di daerah ini.
BPBD Kaltim telah melakukan rapat koordinasi tanggap darurat terkait kekeringan dan potensi kebakaran hutan dan lahan pada April 2023. Rapat tersebut diadakan bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Agus Tianur juga menjelaskan bahwa langkah-langkah mitigasi yang diterapkan oleh BPBD Kaltim mencakup pemantauan dan penyebarluasan data cuaca dan iklim, rapat koordinasi lintas sektor guna meningkatkan kesiapsiagaan, serta tindakan lapangan yang efektif. BPBD Kaltim juga telah menyusun Rencana Penanggulangan Bencana Provinsi Kalimantan Timur 2023-2027 sebagai bentuk komitmen dalam menghadapi bencana.
Rencana tersebut didasarkan pada Kajian Risiko Bencana Provinsi Kalimantan Timur 2022-2026, yang merupakan langkah penting dalam mengantisipasi bencana alam dan mengurangi dampak negatifnya di wilayah ini. Dengan langkah-langkah ini, BPBD Kaltim berharap dapat lebih efisien dalam menjaga keselamatan dan kesejahteraan masyarakat, terutama dalam menghadapi tantangan kekeringan dan potensi kebakaran. (ADV/BPBD Kaltim)