SAMARINDA.JURNALETAM – Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur, Jaya Mualimin, telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat Kalimantan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah di provinsi tersebut guna melawan gangguan pertumbuhan akibat kurang gizi, atau yang dikenal dengan istilah “stunting”. Jaya Mualimin menggaris bawahi pentingnya penggunaan sumber daya alam lokal dalam upaya memerangi stunting. Menurut Jaya, masyarakat Kalimantan perlu lebih memanfaatkan pangan dari sumber daya alam lokal seperti tanaman pangan lokal, buah-buahan, sayur-sayuran, ikan, daging, telur, susu, dan lainnya. Hal ini sangat penting untuk memenuhi kebutuhan gizi yang seimbang terutama bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak.
Dalam upaya menekan angka stunting, Jaya juga menegaskan bahwa peningkatan akses dan kualitas layanan dasar kesehatan, pendidikan, sanitasi, air bersih, dan perlindungan sosial bagi keluarga miskin dan rentan juga merupakan faktor penting. Ia menekankan bahwa penanganan stunting harus menjadi prioritas utama masyarakat, karena stunting tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik dan mental anak-anak, tetapi juga akan mempengaruhi produktivitas dan daya saing bangsa di masa depan.
Stunting adalah kondisi di mana tinggi badan anak lebih rendah dari standar usianya. Hal ini dapat menghambat pertumbuhan otak dan perkembangan kognitif anak, yang pada gilirannya berpotensi menurunkan prestasi belajar dan kemampuan kerja di kemudian hari.
Jaya Mualimin juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Kalimantan Timur telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp100 miliar untuk program penanggulangan stunting pada tahun 2023. Anggaran tersebut akan digunakan untuk berbagai kegiatan, termasuk penyuluhan gizi, pemberian suplemen zat besi dan vitamin A, pemantauan tumbuh kembang anak, pemberdayaan kelompok ibu hamil dan menyusui, pengembangan posyandu dan pos gizi desa, serta bantuan pangan nontunai. Hal ini merupakan langkah nyata dalam upaya mengatasi masalah stunting yang memengaruhi pertumbuhan anak-anak di Kalimantan Timur. (ADV/Dinkes Kaltim)