Transformasi Sektor Peternakan di Kalimantan Timur dengan Hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN)

SAMARINDA.JURNALETAM – Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) siap menjalani era baru dengan kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) di wilayah tersebut. Salah satu sektor yang diyakini akan memainkan peran sentral dalam transformasi ekonomi yang menjanjikan adalah sektor peternakan. Anggota Komisi II DPRD Kaltim, Sapto Setyo Pramono, optimis bahwa sektor peternakan akan menjadi tulang punggung dalam mewujudkan perubahan besar dan memberikan kontribusi signifikan pada ekonomi Benua Etam.

Peluang dan Potensi Sektor Peternakan
Dalam sebuah wawancara, Sapto Setyo Pramono menekankan potensi besar yang dimiliki sektor peternakan untuk membuka peluang ekonomi baru di Kaltim. “Kehadiran Ibu Kota Negara Nusantara di Provinsi Kalimantan Timur memiliki potensi besar untuk membawa perubahan besar, khususnya di sektor peternakan,” ujar Sapto. Dia menyoroti pentingnya sektor peternakan sebagai bagian integral dalam memenuhi kebutuhan lokal secara mandiri.

Produk peternakan seperti daging, telur, dan susu dianggap sebagai komoditas utama yang harus dihasilkan dalam jumlah yang memadai. Kemandirian ini dianggap sebagai langkah strategis untuk mendukung rencana pembangunan jangka menengah 2024 hingga 2026 dan mencapai kedaulatan pangan. Dalam konteks ini, DPRD Kaltim berkomitmen untuk mengidentifikasi kawasan yang dapat dijadikan pusat pengembangan peternakan.

Konsistensi dan Kualitas Produk Peternakan
Sapto Setyo Pramono memperingatkan bahwa peningkatan produksi lokal harus disertai dengan konsistensi dan peningkatan kualitas produk peternakan. “Konsistensi dan kualitas produk peternakan juga harus diperhatikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” tandasnya. Dia menyoroti fakta bahwa produksi daging dan telur di Kaltim masih belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan lokal. Hanya sekitar 28 persen kebutuhan daging sapi dan 40-50 persen kebutuhan telur ayam yang dapat dipenuhi oleh peternak lokal.

Untuk menjawab tantangan ini, legislator dari Kota Samarinda itu menyatakan bahwa sektor peternakan di Kaltim perlu melakukan diversifikasi. Selain mengoptimalkan produksi daging sapi, dia menekankan pentingnya pengembangan peternakan kambing, lebah, walet, dan hasil ternak lainnya. Diversifikasi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan pada pemenuhan kebutuhan pangan dan meningkatkan ekonomi daerah secara keseluruhan.

Strategi Pengembangan Sektor Peternakan
Dalam mengembangkan sektor peternakan, DPRD Kaltim telah berkomunikasi dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kaltim. Upaya kolaboratif ini bertujuan untuk mengidentifikasi kawasan yang memiliki potensi sebagai pusat pengembangan peternakan. Sapto Setyo Pramono menyampaikan, “Kami telah berbicara dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kaltim untuk mengidentifikasi kawasan yang bisa dijadikan pusat pengembangan peternakan.”

Langkah-langkah strategis akan diambil untuk mengeksplorasi potensi sektor peternakan secara maksimal. Identifikasi kawasan potensial akan menjadi dasar untuk perencanaan pengembangan yang terarah dan efektif. Selain itu, pendekatan holistik akan diterapkan untuk memastikan keberlanjutan dan ketahanan sektor peternakan di masa mendatang.

Meningkatkan Produksi dan Kualitas
Dalam upaya meningkatkan produksi dan kualitas, Sapto Setyo Pramono menyoroti perlunya penerapan teknologi modern dalam praktik peternakan. Penggunaan teknologi informasi dan inovasi dalam manajemen peternakan dianggap sebagai kunci untuk efisiensi dan peningkatan produktivitas. “Penerapan teknologi modern dalam praktik peternakan sangat penting untuk meningkatkan produksi dan kualitas produk,” kata Sapto.

Selain itu, pendekatan edukasi dan pelatihan akan diterapkan untuk memberdayakan peternak lokal. Pelatihan ini melibatkan aspek-aspek seperti manajemen peternakan yang baik, pemeliharaan kesehatan hewan, dan penerapan praktik-praktik berkelanjutan. Dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peternak, diharapkan produksi dan kualitas produk peternakan akan terus meningkat.

Pentingnya Diversifikasi Sektor Peternakan
Dalam konteks diversifikasi, Sapto Setyo Pramono menjelaskan bahwa selain fokus pada produksi daging sapi dan telur ayam, sektor peternakan di Kaltim perlu memperluas cakupan ke sektor lain. Peternakan kambing, lebah, walet, dan hasil ternak lainnya dianggap memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Langkah ini tidak hanya akan meningkatkan produksi pangan secara keseluruhan, tetapi juga akan menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat.

Diversifikasi sektor peternakan juga akan memberikan dampak positif pada ketahanan pangan dan keberlanjutan lingkungan. Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan harus diiringi oleh praktik-praktik yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Oleh karena itu, upaya untuk memperkenalkan dan mengembangkan sektor peternakan alternatif menjadi krusial untuk mencapai tujuan ini.

Manfaat Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat
Sapto Setyo Pramono meyakini bahwa pengembangan sektor peternakan di Kaltim tidak hanya akan memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Pengembangan sektor peternakan akan membantu meningkatkan ekonomi daerah secara signifikan,” ujarnya. Dengan menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan peternak lokal, sektor peternakan diharapkan dapat menjadi salah satu pilar utama pembangunan ekonomi di Kaltim.

Keberhasilan pengembangan sektor peternakan juga akan menciptakan efek domino positif pada sektor terkait, seperti industri pengolahan pangan dan distribusi. Ini akan menciptakan rantai pasok yang kuat dan berkelanjutan, yang pada gilirannya akan memperkuat daya saing Kaltim di tingkat nasional maupun internasional.

Tantangan dan Solusi
Namun, di tengah potensi besar yang dimiliki sektor peternakan, Sapto Setyo Pramono juga mengakui adanya tantangan. Salah satu tantangan utama adalah kurangnya produksi daging sapi dan telur ayam yang memadai. Untuk mengatasi hal ini, langkah-langkah konkret seperti peningkatan investasi, pengembangan infrastruktur peternakan, dan peningkatan akses terhadap sumber daya harus dilakukan.

Pentingnya peran pemerintah dan sektor swasta dalam mendukung pengembangan sektor peternakan tidak bisa diabaikan. Kemitraan yang kuat antara pemerintah, lembaga penelitian, dan pelaku industri akan menjadi kunci keberhasilan dalam mengatasi berbagai tantangan yang mungkin muncul.

Kesimpulan
Dengan hadirnya Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur, sektor peternakan diharapkan akan mengalami perkembangan pesat dan memberikan kontribusi besar pada transformasi ekonomi wilayah tersebut. Komitmen dari DPRD Kaltim, melalui perwakilannya Sapto Setyo Pramono, untuk mengembangkan sektor peternakan secara holistik dan berkelanjutan merupakan langkah positif.

Pengembangan sektor peternakan tidak hanya akan meningkatkan produksi dan kualitas produk peternakan, tetapi juga akan membuka peluang ekonomi baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan diversifikasi sektor peternakan, Kaltim dapat mencapai kemandirian pangan dan menciptakan model pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.

Diperlukan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, lembaga penelitian, sektor swasta, dan masyarakat untuk mewujudkan potensi besar sektor peternakan di Kaltim. Dengan langkah-langkah strategis dan inovatif, sektor peternakan dapat menjadi salah satu pilar utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kalimantan Timur.(ADV/DPRD Kaltim)