SAMARINDA.JURNALETAM – Belum adanya langkah konkret dari pemerintah daerah terkait pemanfaatan potensi alur Sungai Mahakam sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) menjadi sorotan Anggota Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Agiel Suwarno. Dalam upayanya untuk mendorong pemaksimalan potensi tersebut, Suwarno mengusulkan pembentukan Peraturan Daerah (Perda) inisiatif sebagai langkah strategis untuk merumuskan kebijakan yang mendukung perkembangan sektor pariwisata dan peningkatan PAD daerah.
Agiel Suwarno, yang mewakili daerah pemilihan (dapil) Kabupaten/Kota Bontang, Kutai Timur (Kutim), dan Berau, menyatakan bahwa alur Sungai Mahakam memiliki potensi luar biasa dalam sektor pariwisata, yang jika dioptimalkan dengan baik, dapat menjadi sumber pendapatan yang signifikan bagi daerah. Namun, kendala-kendala terkait payung hukum dan keterlibatan lembaga atau kementerian lain menjadi hambatan dalam menggali potensi tersebut.
“Dorongan untuk perda inisiatif, saya belum lihat apakah Komisi mendorong itu. Kalau ada, ya perlu ada kajian dulu. Itu harus dibicarakan, baru nanti apakah itu masuk inisiatif atau pemerintah mendorong ke DPRD,” ungkap Agiel Suwarno, memberikan penegasan bahwa langkah strategis ini perlu melalui tahapan kajian yang matang sebelum diimplementasikan.
Menurut Suwarno, retribusi dari alur Sungai Mahakam pernah dibahas di Komisi II, namun hingga saat ini masih menghadapi kendala terkait payung hukum dan keterlibatan lembaga atau kementerian lain. Untuk itu, langkah-langkah konkret perlu diambil agar potensi Sungai Mahakam tidak hanya menjadi tempat pembuangan limbah dari proses penambangan, tetapi juga menjadi sumber daya ekonomi yang memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat setempat.
“Potensi Sungai Mahakam ini sangat penting untuk dimanfaatkan sebagai aset daerah yang memberikan manfaat bagi masyarakat. Bukan hanya sebagai tempat pembuangan limbah dari proses penambangan. Jangan sampai itu dimanfaatkan pihak luar tapi kita tidak dapat apa-apa dari situ,” tegasnya.
Keberlanjutan Pembahasan di Komisi II
Pembahasan terkait retribusi dari alur Sungai Mahakam sebenarnya bukan hal baru di Komisi II DPRD Provinsi Kaltim. Sudah beberapa kali potensi ini diangkat dalam rapat-rapat dan kajian yang dilakukan oleh anggota komisi. Namun, hingga kini, kendala terkait payung hukum dan koordinasi lintas sektor masih menjadi penghambat utama dalam menggerakkan potensi tersebut.
Salah satu fokus pembahasan adalah bagaimana mendorong pembentukan Perda inisiatif yang dapat memberikan landasan hukum yang jelas untuk pengelolaan dan pemanfaatan alur Sungai Mahakam. Hal ini diharapkan dapat menjadi pijakan bagi pemerintah daerah untuk mengembangkan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi melalui sektor pariwisata, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada peningkatan PAD.
Tinjauan Potensi Pariwisata Sungai Mahakam
Sungai Mahakam, sebagai salah satu sungai terpanjang di Kalimantan Timur, menawarkan potensi wisata yang melimpah. Dengan pemandangan alam yang memukau, keberagaman hayati, dan potensi budaya yang kaya, Sungai Mahakam dapat menjadi destinasi utama pariwisata yang tidak hanya menarik bagi wisatawan lokal tetapi juga internasional.
Potensi wisata Sungai Mahakam dapat dieksplorasi melalui berbagai kegiatan, seperti wisata air, kegiatan olahraga, dan tur budaya. Pengembangan infrastruktur pariwisata, seperti dermaga, pusat informasi wisata, dan fasilitas pendukung lainnya, dapat memberikan nilai tambah signifikan bagi pengunjung.
Mendorong Partisipasi Pihak Swasta
Selain upaya pemerintah daerah, melibatkan pihak swasta dalam pengelolaan dan pengembangan potensi Sungai Mahakam juga menjadi langkah penting. Kemitraan antara pemerintah dan sektor swasta dapat menciptakan sinergi yang menguntungkan kedua belah pihak. Melalui investasi swasta, pengembangan infrastruktur pariwisata dapat dipercepat, sementara pihak swasta juga dapat menikmati keuntungan dari pertumbuhan sektor pariwisata.
Pentingnya peran pihak swasta dalam pengembangan potensi Sungai Mahakam dapat diakui melalui pembentukan kerangka kerja yang mendukung investasi dan keterlibatan mereka dalam pengelolaan destinasi pariwisata. Hal ini dapat mencakup insentif fiskal, kemudahan perizinan, dan mekanisme lain yang mendorong partisipasi aktif pihak swasta.
Pengelolaan Lingkungan yang Berkelanjutan
Sejalan dengan pengembangan potensi Sungai Mahakam, penting untuk memastikan bahwa semua kegiatan yang dilakukan bersifat berkelanjutan dan ramah lingkungan. Upaya konservasi dan perlindungan lingkungan harus menjadi prioritas utama dalam setiap langkah pengembangan.
Pengelolaan limbah dan dampak ekologis dari aktivitas pariwisata dan pengembangan infrastruktur harus diawasi secara ketat. Program penghijauan, pengelolaan air, dan pendekatan berkelanjutan lainnya perlu diintegrasikan dalam perencanaan pengembangan Sungai Mahakam.
Tantangan dan Solusi
Tentu saja, mengoptimalkan potensi Sungai Mahakam sebagai sumber PAD tidak akan terlepas dari sejumlah tantangan. Selain kendala payung hukum, koordinasi lintas sektor, dan keterlibatan lembaga atau kementerian lain, masalah seperti pemahaman masyarakat terhadap pentingnya pelestarian lingkungan dan dampak positif pariwisata juga menjadi faktor kritis.
Solusi untuk mengatasi tantangan ini melibatkan pendekatan holistik yang melibatkan semua pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, masyarakat setempat, pihak swasta, dan pihak terkait lainnya. Sosialisasi yang intensif, edukasi, dan dialog terbuka perlu dilakukan untuk membangun pemahaman yang kuat tentang manfaat positif yang dapat dihasilkan dari pengembangan Sungai Mahakam.
Peran Teknologi dalam Pemanfaatan Potensi
Pemanfaatan teknologi modern juga dapat menjadi kunci dalam mengoptimalkan potensi Sungai Mahakam. Sistem informasi pariwisata, reservasi online, dan platform digital lainnya dapat membantu memperluas jangkauan promosi destinasi pariwisata Sungai Mahakam. Selain itu, teknologi juga dapat diterapkan dalam pengelolaan infrastruktur dan keamanan destinasi wisata.
Penggunaan teknologi juga dapat mendukung upaya pelestarian lingkungan dengan memonitor secara real-time dampak aktivitas manusia terhadap ekosistem Sungai Mahakam. Dengan pendekatan berbasis data, kebijakan pengelolaan lingkungan dapat dirancang secara lebih akurat dan efektif.
Langkah-Langkah Menuju Implementasi
Mendorong perubahan dan implementasi kebijakan tidak bisa terwujud tanpa langkah-langkah konkrit. Beberapa langkah yang dapat diambil dalam menuju implementasi optimalisasi potensi Sungai Mahakam sebagai sumber PAD antara lain:
Pembentukan Perda Inisiatif: Komisi II DPRD Provinsi Kaltim perlu secara aktif mendukung pembentukan Perda inisiatif yang menciptakan landasan hukum bagi pengelolaan potensi Sungai Mahakam.
Kerjasama Lintas Sektor: Pemerintah daerah perlu memperkuat koordinasi dengan berbagai lembaga dan kementerian terkait untuk mengatasi kendala-kendala terkait payung hukum dan keterlibatan lintas sektor.
Pemberdayaan Pihak Swasta: Membuka peluang investasi dan kemitraan dengan pihak swasta untuk mendukung pengembangan infrastruktur pariwisata Sungai Mahakam.
Pendidikan dan Sosialisasi: Melakukan kampanye edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pelestarian lingkungan dan manfaat ekonomi dari sektor pariwisata.
Pemanfaatan Teknologi: Menerapkan teknologi modern dalam promosi pariwisata, manajemen infrastruktur, dan pemantauan lingkungan untuk mendukung pengembangan Sungai Mahakam.
Manfaat Positif bagi Masyarakat
Optimalkan potensi Sungai Mahakam tidak hanya memberikan manfaat bagi pemerintah daerah melalui peningkatan PAD, tetapi juga memberikan dampak positif secara langsung kepada masyarakat setempat. Beberapa manfaat yang dapat diharapkan antara lain:
Peningkatan Lapangan Kerja: Pengembangan sektor pariwisata akan menciptakan peluang pekerjaan baru untuk masyarakat setempat, mulai dari sektor jasa hingga industri kreatif.
Peningkatan Pendapatan Usaha Lokal: Pelaku usaha lokal, termasuk pengelola homestay, warung makan, dan pengrajin kerajinan tangan, dapat mengalami peningkatan pendapatan melalui peningkatan jumlah wisatawan.
Peningkatan Infrastruktur: Pengembangan destinasi pariwisata akan mendorong pembangunan infrastruktur yang lebih baik, seperti jalan, dermaga, dan fasilitas umum lainnya.
Peningkatan Kesadaran Lingkungan: Melalui edukasi dan sosialisasi, masyarakat setempat akan semakin menyadari pentingnya pelestarian lingkungan dan turut aktif dalam menjaga kelestarian Sungai Mahakam.
Kesimpulan
Optimalkan potensi alur Sungai Mahakam sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) bukan hanya sebuah kebutuhan, tetapi juga merupakan investasi jangka panjang untuk pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Kalimantan Timur. Langkah-langkah konkret, seperti pembentukan Perda inisiatif, kemitraan dengan pihak swasta, pemanfaatan teknologi, dan penguatan koordinasi lintas sektor, menjadi kunci dalam mewujudkan visi tersebut.
Dengan memaksimalkan potensi Sungai Mahakam secara berkelanjutan, dapat diciptakan lingkungan yang sehat, masyarakat yang sejahtera, dan perekonomian yang berkembang. Pemerintah daerah, bersama dengan berbagai pemangku kepentingan, memiliki tanggung jawab untuk merancang kebijakan yang mendukung pembangunan berkelanjutan, sehingga keindahan dan potensi Sungai Mahakam dapat dinikmati oleh generasi-generasi mendatang.(ADV/DPRD Kaltim)