SMA Negeri 8 Samarinda Resmi Menjadi Sekolah Inklusi untuk Anak Berkebutuhan Khusus

SAMARINDA.JURNALETAM – SMA Negeri 8 Samarinda secara resmi ditetapkan sebagai salah satu sekolah inklusi yang membuka pintu bagi peserta didik anak-anak penyandang disabilitas. Keputusan ini diumumkan oleh Sapi’i, Pengawas Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Timur.

Kepala Sekolah SMAN 8 Kota Samarinda, Nurhayati, menyatakan bahwa sekolah ini memiliki kriteria khusus dalam penerimaan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), yang bergantung pada kesiapan tenaga pendidik dan kemampuan sekolah dalam mengatasi anak-anak ABK.

Nurhayati menjelaskan bahwa pihaknya juga mengevaluasi tingkat keparahan anak-anak ABK dan apakah sekolah memiliki tenaga pendidik yang mampu mengatasi kebutuhan khusus mereka. Jika sekolah tidak siap, mereka tidak akan memaksakan diri menerima, demi menghindari potensi perburukan kondisi.

“Tenaga pendidik khusus untuk anak-anak berkebutuhan khusus di sekolah kami ini saat ini belum tersedia, dan ini menjadi landasan utama dalam memilih kriteria khusus untuk menerima anak-anak ABK sesuai dengan kemampuan sekolah,” terang Nurhayati.

Nurhayati juga menyampaikan bahwa saat ini terdapat sekitar 8 anak ABK di SMAN 8 Samarinda, dengan rincian 3 anak di kelas 10, 4 anak di kelas 11, dan 1 anak di kelas 12.

Pengawas Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur, Sapi’i, menjelaskan bahwa SMAN 8 Samarinda sudah lama menjalankan program inklusi. Penetapan ini akan disesuaikan dengan sarana dan prasarana yang ada di sekolah masing-masing.

“SMA Negeri 8 Samarinda merupakan salah satu sekolah negeri yang dipilih oleh Disdikbud Kalimantan Timur untuk melaksanakan program inklusi,” tambah Sapi’i. Keputusan ini diharapkan dapat membuka peluang pendidikan yang lebih inklusif dan ramah bagi semua siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus.(ADV/ Disdik Kaltim)