SAMARINDA.JURNALETAM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) telah menyiapkan tim kluster sigap bencana melalui pergelaran workshop yang berlangsung beberapa waktu yang lalu pada tanggal 6-7 November 2023. Workshop ini bertujuan untuk memberikan pembekalan peningkatan kapasitas kepada tim kluster kesehatan di lingkungan Dinkes Kaltim.
Pelaksana Harian Kepala Dinkes Provinsi Kaltim, Setyo Budi Basuki, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut dirancang untuk memperkuat tim kluster sigap bencana, baik dalam menghadapi bencana alam maupun non-alam. Workshop ini diikuti oleh seluruh tim kluster dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, melibatkan sebanyak 50 orang dari berbagai bidang di Dinkes Kaltim, Rumah Sakit, dan Organisasi Profesi.
Pada acara tersebut, hadir narasumber dari Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, yaitu Rakhmad Ramadhanjaya dan Didiek Rachmadi sebagai fasilitator dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Topik yang diangkat meliputi konsep dasar kesehatan dalam bencana, manajemen kesehatan dalam bencana, aktivasi pasca bencana, dan simulasi penanggulangan bencana.
Setyo Budi Basuki menjelaskan bahwa workshop ini sesuai dengan regulasi nasional yang berlaku, khususnya Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal. Dalam aturan tersebut, penanggulangan bencana merupakan salah satu standar pelayanan minimal yang menjadi kewenangan provinsi.
Untuk mendukung program kesiapsiagaan yang optimal, Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim juga bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kaltim. Hal ini memastikan bahwa tim kluster sigap bencana yang dibentuk memiliki ketrampilan dan penguasaan kebencanaan yang mumpuni.
Menindaklanjuti kegiatan workshop, Setyo Budi Basuki yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kaltim, menyampaikan bahwa workshop ini dapat menanggulangi tingginya risiko kebencanaan, baik alam maupun non-alam, mengingat Kalimantan Timur merupakan daerah rawan bencana.
Provinsi Kalimantan Timur memiliki sejarah kebencanaan yang cukup membahayakan, seperti banjir, tanah longsor, gelombang ekstrem, cuaca ekstrem, kekeringan, dan kebakaran lahan serta hutan. Dengan adanya workshop ini, diharapkan kesiapsiagaan tim kluster kesehatan dapat ditingkatkan untuk menghadapi potensi bencana di masa mendatang. (ADV/Dinkes Kaltim)