SAMARINDA.JURNALETAM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Timur (Kaltim) menggencarkan upaya pendidikan inklusi di sekolah regular, khususnya sekolah negeri, bagi anak berkebutuhan khusus (ABK). Sebagai langkah awal, Disdikbud Kaltim baru-baru ini menunjuk SMKN 3 Samarinda sebagai sekolah yang akan menerapkan pendidikan inklusi bagi anak-anak berkebutuhan khusus di Kota Samarinda.
Guru Bimbingan Konseling (BK) SMKN 3 Samarinda, Yuni Handayani, menjelaskan bahwa pihaknya telah menetapkan kriteria khusus dalam penerimaan peserta didik anak ABK. Hal ini dilakukan mengingat keterbatasan ketersediaan guru pengajar dan kemampuan sekolah dalam mengatasi kebutuhan anak-anak tersebut.
Yuni menegaskan bahwa meskipun hingga saat ini SMKN 3 Samarinda belum memiliki tenaga pengajar khusus untuk anak-anak ABK, namun sekolah telah menyiapkan satu tenaga pengajar yang mengikuti pelatihan khusus sebagai pendamping anak-anak ABK. Guru BK juga turut serta dalam menangani hal tersebut.
“Kami di sekolah ini masih belum memiliki tenaga khusus untuk anak-anak ABK, tetapi kami memiliki satu tenaga pengajar yang mengikuti pelatihan khusus sebagai pendamping anak-anak ABK, dan selama ini guru-guru BK juga yang menanganinya,” papar Yuni.
Menanggapi potensi kasus pembullyan terhadap anak berkebutuhan khusus, Yuni memastikan bahwa selama ini tidak ada laporan ataupun kejadian pembullyan terhadap anak-anak ABK di SMKN 3 Samarinda. Guru-guru telah menyampaikan informasi kepada siswa lain sejak awal bahwa akan ada anak-anak ABK yang bergabung di kelas reguler. Lebih jauh, siswa-siswa SMKN 3 Samarinda terlihat merangkul anak-anak berkebutuhan khusus dengan baik.
“Alhamdulillah, selama ini tidak ada laporan dan tidak ada terjadinya pembullyan terhadap anak-anak ABK ini, karena sejak awal kami guru-guru sudah menjelaskan kepada anak-anak lainnya bahwa ada anak-anak istimewa yang masuk di kelas reguler,” tegas Yuni.(ADV/ Disdik Kaltim)