SAMARINDA.JURNALETAM –
Peran internet sebagai kebutuhan pokok dalam era digital tidak dapat dipandang sebelah mata. Akses internet bukan hanya menjadi kunci untuk mengakses informasi tetapi juga memiliki peran vital dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan memajukan perekonomian. Meskipun demikian, di Kalimantan Timur (Kaltim), terdapat ketidaksetaraan akses internet yang signifikan, terutama di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), termasuk enam Kabupaten di provinsi ini, yaitu Kabupaten Paser, Kutai Timur, Kutai Barat, Mahakam Ulu, Berau, dan Kutai Kartanegara.
Tantangan utama yang dihadapi oleh penduduk di wilayah 3T Kaltim adalah kendala akses internet yang memadai. Hal ini menciptakan hambatan serius bagi upaya digitalisasi yang sedang gencar dilakukan di desa-desa Kaltim. Wakil Ketua DPRD Kaltim, Sigit Wibowo, menyoroti pentingnya percepatan program akses internet di desa sebagai langkah krusial dalam mengatasi ketidaksetaraan ini.
“Dalam mewujudkan akses internet yang merata di wilayah pedesaan, Kementerian Komunikasi memiliki peran krusial,” ungkap Sigit dengan tekadnya untuk mengatasi disparitas ini.
Penyediaan akses internet yang merata diakui sebagai kunci untuk memajukan perekonomian dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat pedesaan. “Akses internet merata menjadi langkah kunci dalam memperkuat perekonomian wilayah pedesaan,” tambahnya.
Membuka Peluang Baru di Desa
Akses internet yang mudah di desa tidak hanya memberikan manfaat pada sektor digital tetapi juga membuka peluang baru dalam berbagai aspek kehidupan. Pendidikan, bisnis, layanan kesehatan, dan sektor lainnya dapat berkembang lebih baik dengan adanya akses internet yang memadai di desa-desa Kaltim.
“Masyarakat desa dapat menjual produk secara online, mengakses pelatihan dan pendidikan, serta mendapatkan manfaat dari layanan e-government yang lebih efisien,” jelas Sigit, merinci potensi manfaat yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat pedesaan.
Akses internet yang lancar juga dapat menciptakan lapangan kerja baru di desa, memberikan kesempatan bagi masyarakat lokal untuk terlibat dalam ekonomi digital, dan meningkatkan keterampilan yang relevan dengan era digital saat ini.
Peran Kementerian Komunikasi
Sigit Wibowo menyoroti peran krusial Kementerian Komunikasi dalam mewujudkan akses internet yang merata di seluruh wilayah Kaltim. Dalam konteks ini, peran pemerintah pusat menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa sumber daya dan dukungan yang cukup dialokasikan untuk memperluas infrastruktur internet di daerah terpencil.
“Keterlibatan penyedia swasta dalam memperluas jaringan internet di desa, melihatnya sebagai langkah positif dengan potensi memberikan manfaat ekonomi signifikan bagi masyarakat,” ungkap Sigit, menyoroti perlunya kemitraan antara sektor publik dan swasta dalam mengatasi tantangan akses internet di wilayah 3T.
Akses Internet: Kebutuhan Mendasar
Sigit Wibowo tidak hanya melihat akses internet sebagai fasilitas tambahan, melainkan sebagai kebutuhan mendasar yang diperlukan untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan masyarakat pedesaan. Di tengah perkembangan teknologi yang pesat, ketidaksetaraan akses internet dapat menciptakan kesenjangan ekonomi dan sosial yang lebih dalam.
“Diperlukan kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya untuk mencapai tujuan ini,” pungkasnya dengan penekanan pada pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi tantangan kompleks ini.
Upaya Menuju Digitalisasi Merata
Program percepatan akses internet di desa bukan hanya sekadar proyek teknologi, tetapi juga merupakan bagian integral dari agenda digitalisasi nasional. Pemerintah harus memastikan bahwa sumber daya yang memadai dialokasikan untuk mengatasi tantangan teknis dan infrastruktur yang dihadapi di wilayah 3T.
Pendidikan di desa-desa Kaltim, sebagai contoh, dapat mengalami lonjakan kualitas dengan adanya akses internet yang merata. Guru dan siswa dapat memanfaatkan sumber daya online untuk memperkaya pembelajaran, mengakses informasi terkini, dan berpartisipasi dalam platform pendidikan digital.
Dukungan Swasta dan Inisiatif Lokal
Selain peran pemerintah, dukungan dari sektor swasta dan inisiatif lokal sangat penting dalam mencapai kesetaraan akses internet di seluruh wilayah Kaltim. Perusahaan teknologi dan penyedia layanan internet dapat berperan aktif dalam membangun infrastruktur yang dibutuhkan di desa-desa terpencil.
Inisiatif lokal juga dapat memainkan peran penting dalam mendukung program akses internet. Pelatihan keterampilan digital, pembentukan kelompok masyarakat yang peduli terhadap teknologi, dan promosi kegiatan ekonomi lokal yang berbasis online dapat menjadi langkah-langkah nyata menuju masyarakat desa yang lebih terhubung dan mandiri.
Tantangan dan Solusi Berkelanjutan
Meskipun upaya percepatan akses internet di desa menjadi langkah yang sangat positif, tetapi tantangan-tantangan tertentu perlu diatasi agar program ini berkelanjutan. Infrastruktur yang rentan terhadap kerusakan, tingkat literasi digital yang rendah di beberapa komunitas, dan ketersediaan listrik yang tidak stabil di beberapa desa adalah beberapa contoh tantangan yang perlu diperhatikan.
Pemerintah, bersama dengan sektor swasta dan komunitas lokal, harus merancang solusi berkelanjutan untuk mengatasi tantangan ini. Pelibatan aktif masyarakat setempat dalam perencanaan dan implementasi program akses internet adalah kunci keberhasilan jangka panjang.
Mendorong Kesejahteraan dan Pemberdayaan
Pada akhirnya, program percepatan akses internet di desa tidak hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang mendorong kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat. Dengan akses internet yang merata, masyarakat pedesaan dapat menjadi bagian integral dari ekosistem digital, memberikan kontribusi pada perekonomian nasional, dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Sigit Wibowo, dengan perannya sebagai Wakil Ketua DPRD Kaltim, mendorong untuk terus memperjuangkan hak akses internet bagi setiap warga negara, terutama di wilayah 3T. Melalui kolaborasi yang kokoh antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, diharapkan Kaltim dapat menjadi contoh sukses dalam mewujudkan akses internet yang merata, mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif, dan memberdayakan masyarakat desa untuk meraih peluang digital di era modern ini.(ADV/DPRD Kaltim)