Optimisme Dinkes Kaltim dalam Menurunkan Stunting dan Kolaborasi Antar Lembaga Membawa Harapan Bagi Indonesia

SAMARINDA.JURNALETAM – Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur (Dinkes Kaltim) menunjukkan optimisme tinggi untuk menurunkan angka stunting di provinsinya. “Kami menargetkan penurunan stunting sebesar 21,12 persen untuk tahun ini,” ujar Kepala Dinkes Kaltim, Jaya Mualimin, dalam konferensi pers di Samarinda. Jaya Mualimin menjelaskan penetapan target ini dilakukan secara bertahap, selaras dengan program yang tengah dijalankan oleh Dinkes Kaltim. Kendati demikian, Jaya bersama timnya menunggu hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2023 untuk melihat progress mereka. “Kami bahkan berambisi menurunkan target stunting menjadi 12,83 persen di tahun 2024,” tambahnya dengan semangat.

Dalam catatan, Dinkes Kaltim pada tahun 2019 berhasil menurunkan prevalensi stunting di wilayahnya sekitar 6 persen. Kolaborasi dengan Diskominfo Kaltim juga diinisiasi untuk meningkatkan transparansi informasi terkait stunting kepada masyarakat.

Dalam Rapat Kerja Nasional BKKBN yang diadakan baru-baru ini, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengumumkan penurunan prevalensi stunting di Indonesia dari 24,4% pada tahun 2021 menjadi 21,6% di tahun 2022. Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya memahami dampak stunting yang lebih dari sekadar tinggi badan. Beliau juga menetapkan target nasional untuk menurunkan angka stunting menjadi 14% di tahun 2024.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengekspresikan optimisnya. “Meskipun di tengah pandemi, angka stunting turun. Saya berharap, di kondisi yang lebih stabil, penurunan angka ini akan lebih signifikan lagi,” ungkapnya.

Standard WHO menegaskan prevalensi stunting ideal berada di bawah 20%. Dengan koordinasi dan kolaborasi antar kementerian dan lembaga, Indonesia diharapkan dapat mencapai target tersebut.

Kementerian Agama juga memberikan kontribusi dengan kebijakan pemeriksaan kesehatan bagi calon pengantin, fokus pada anemia dan gizi. Harapan besar kini terpatri bagi semua pihak untuk memastikan masa depan anak-anak Indonesia lebih cerah tanpa stunting. (ADV/Dinkes Kaltim)