BPBD Kota Samarinda Siap Antisipasi Tanah Longsor dengan Early Warning System

SAMARINDA.JURNALETAM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda telah mengambil langkah antisipasi dalam menghadapi musim penghujan, terutama untuk mengatasi potensi bencana tanah longsor yang kerap terjadi. Tanah longsor adalah peristiwa geologi di mana terjadi pergerakan tanah seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah, yang seringkali terjadi saat hujan, terutama di area dengan lereng yang curam.

Kepala BPBD Kota Samarinda, Suwarso, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan upaya serius untuk mencegah kerugian yang bisa ditimbulkan oleh bencana tanah longsor tersebut. Salah satu langkah yang telah diambil adalah pemasangan alat yang disebut sebagai Early Warning System.

Menurut Suwarso, Early Warning System ini dapat mendeteksi setiap terjadinya pergeseran tanah dan secara otomatis akan mengeluarkan suara peringatan, termasuk mengirimkan pesan melalui WhatsApp kepada pihak terkait. Dengan adanya alat ini, BPBD dapat memberitahukan kepada warga sekitar lokasi potensi longsor agar mereka dapat segera melakukan tindakan penyelamatan.

Suwarso juga menyebutkan bahwa Early Warning System sudah terpasang di lima titik yang dikategorikan sebagai daerah berpotensi longsor berdasarkan hasil kajian risiko. Meskipun kategori longsor di Samarinda tergolong rendah hingga sedang, pihaknya tetap melakukan langkah-langkah pencegahan untuk menjaga keselamatan warga.

“Alat tersebut sudah kami pasang di kawasan Selili, Gunung Tunggal, Samarinda Seberang kawasan Jalan Mangkupalas dekat gereja, dekat Perumahan Primer Hills, dan Sidomulyo,” jelas Suwarso.

Dengan langkah proaktif ini, BPBD Kota Samarinda berharap dapat mengurangi potensi kerugian akibat bencana tanah longsor dan melindungi keselamatan warga di tengah musim penghujan yang rawan terhadap peristiwa alam seperti ini. (ADV/BPBD Kaltim)