eningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Perusahaan Kaltim: Tantangan dan Solusi Menuju Lingkungan Kerja yang Aman

SAMARINDA.JURNALETAM – Dalam menghadapi era pertumbuhan ekonomi dan industri yang pesat di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Wakil Ketua DPRD Provinsi Kaltim, Muhammad Samsun, menegaskan pentingnya peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di setiap perusahaan. Dalam pandangannya, K3 para pekerja harus menjadi prioritas utama, dengan penekanan khusus pada kesiapsiagaan menghadapi situasi darurat, terutama dalam sektor-sektor industri yang berpotensi tinggi risiko.

Fokus pada Penanggulangan Kebakaran
Salah satu aspek krusial dalam peningkatan K3 yang diungkapkan oleh Samsun adalah penanggulangan kebakaran. Dengan pertumbuhan ekonomi yang begitu pesat, peringatan akan potensi bahaya kebakaran menjadi semakin mendesak. Legislator yang akrab disapa Samsun ini menggarisbawahi perlunya sistem penyelamatan yang diperkuat.

“Sistem penyelamatan harus diperkuat. Kita tidak pernah tahu kapan bahaya bisa datang,” ujar Samsun, menyoroti pentingnya rencana darurat dan persiapan yang matang untuk menghadapi keadaan darurat.

Persiapan K3 Sejak Awal
Selain menyoroti kebutuhan akan penanggulangan kebakaran, Samsun juga menekankan bahwa perusahaan seharusnya memulai persiapan K3 sejak awal, bahkan sebelum mesin dan fasilitas utama mulai beroperasi. Menurutnya, penyiapan untuk upaya penyelamatan harus sudah terencana sejak tahap awal perencanaan bisnis.

“Penyiapan untuk upaya penyelamatan harus sudah terencana sejak awal,” ucapnya dengan tegas, memberikan penekanan pada pentingnya perencanaan K3 sebagai bagian integral dari strategi bisnis.

Ancaman Serius dari Kebakaran
Samsun menyadari bahwa bahaya kebakaran merupakan ancaman serius, terutama saat melibatkan mesin dan peralatan berharga di dalam pabrik. Potensi penyebaran api yang cepat dapat meningkatkan risiko kerugian yang signifikan, tidak hanya bagi perusahaan itu sendiri tetapi juga bagi seluruh lingkungan sekitarnya.

“Ini bisa mengakibatkan penyebaran api yang cepat, meningkatkan risiko kerugian yang signifikan,” tambahnya, menekankan urgensi perlunya tindakan preventif yang kuat untuk mengatasi bahaya kebakaran.

Evaluasi Menyeluruh untuk Pencegahan
Menyikapi potensi bahaya kebakaran, Samsun mengusulkan agar dilakukan evaluasi menyeluruh untuk mengidentifikasi akar penyebab kebakaran dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Langkah-langkah preventif yang efektif harus diterapkan untuk meminimalkan dampak kebakaran, termasuk peningkatan infrastruktur keamanan dan perbaikan prosedur operasional.

“Keselamatan harus menjadi investasi utama di setiap tahap operasional perusahaan, memastikan bahwa perlindungan terhadap sumber daya manusia dan aset berharga tetap menjadi fokus utama dalam peta jalan pembangunan Kaltim,” tandasnya.

Peran Perusahaan dalam Peningkatan K3
Samsun juga mengajak perusahaan untuk mengambil peran aktif dalam peningkatan K3. Selain mematuhi regulasi yang ada, perusahaan juga diharapkan melakukan inisiatif proaktif untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja. Pelibatan karyawan dalam pelatihan K3, pengembangan program keamanan, dan implementasi teknologi canggih untuk deteksi dini merupakan beberapa langkah konkrit yang dapat diambil oleh perusahaan.

“Perusahaan harus menjadi garda terdepan dalam memastikan lingkungan kerja yang aman. Ini bukan hanya kewajiban hukum, tetapi juga investasi jangka panjang untuk kelangsungan bisnis yang berkelanjutan,” ungkapnya.

Upaya Pencegahan Melalui Kolaborasi
Dalam menghadapi kompleksitas tantangan K3, Samsun menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat. Forum diskusi dan pertemuan reguler antara stakeholder dapat menjadi wadah untuk berbagi pengalaman, mendiskusikan solusi terbaik, dan merumuskan kebijakan bersama untuk meningkatkan K3.

“Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau perusahaan saja. Semua pihak harus berkolaborasi untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat,” paparnya.

Keselamatan sebagai Investasi Utama
Samsun mengakhiri pembicaraannya dengan menegaskan bahwa keselamatan harus menjadi investasi utama di setiap tahap operasional perusahaan. Perlindungan terhadap sumber daya manusia dan aset berharga harus dianggap sebagai investasi jangka panjang yang tidak hanya melibatkan perusahaan tetapi juga seluruh ekosistem bisnis dan masyarakat Kaltim.

“Dengan menerapkan standar K3 yang tinggi, kita tidak hanya melindungi pekerja, tetapi juga memastikan keberlanjutan dan kemakmuran wilayah kita. Keselamatan adalah pondasi bagi kemajuan yang berkelanjutan,” pungkasnya.

Kesimpulan
Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di perusahaan-perusahaan Kaltim bukan hanya sebuah tuntutan hukum, tetapi juga sebuah keharusan moral dan investasi jangka panjang. Melalui kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat, serta penekanan pada pencegahan dan rencana darurat, diharapkan lingkungan kerja yang aman dan sehat dapat menjadi kenyataan. Dengan mengangkat keselamatan sebagai investasi utama, Kaltim dapat membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.(ADV/DPRD Kaltim)