SAMARINDA.JURNALETAM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim menggelar apel kesiapsiagaan penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di halaman Kantor BPBD Kaltim, Samarinda, pada Senin (20/11/2023). Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian status siaga Karhutla di Kaltim yang diperkirakan akan berakhir pada tanggal 30 November 2023 mendatang.
Kepala Pelaksana BPBD Kaltim, Agus Tinaur, bertindak sebagai pemimpin apel dalam kegiatan tersebut. Ia menjelaskan bahwa penetapan status siaga Karhutla didasarkan pada pertimbangan dan masukan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
“Hari ini kita melaksanakan apel siaga berkenaan dengan akan berakhirnya status siaga sekitar satu minggu lagi, hal ini juga didukung dengan masuknya musim penghujan,” terang Agus. Ia menambahkan bahwa keputusan tersebut juga mempertimbangkan faktor cuaca, terutama dengan adanya musim penghujan yang diharapkan dapat mengurangi risiko Karhutla.
Agus mengungkapkan bahwa setelah dicabutnya status siaga Karhutla, langkah selanjutnya adalah melakukan evaluasi. Evaluasi tersebut melibatkan hasil pertemuan di Posko Siaga Karhutla beberapa waktu lalu. “Kita sudah melakukan rapat evaluasi dan monitoring bentuk kejadiannya, cara penanganan termasuk titik rawan Karhutla sudah kita petakan. Agar dalam penanggulangan di kejadian yang serupa di masa yang akan datang bisa lebih kita antisipasi kemudian memperkuat koordinasi dan kolaborasi,” jelasnya.
Dalam apel tersebut, turut hadir BPBD se-Kabupaten Kota, Korem 091/ASN, Polda Kaltim, Dinas Kehutanan Kaltim, dan Dinas Perkebunan Kaltim. Kehadiran berbagai pihak ini menunjukkan komitmen bersama untuk melakukan langkah-langkah yang diperlukan dalam penanggulangan Karhutla guna menjaga keamanan dan kesejahteraan masyarakat. (ADV/BPBD Kaltim)