Dinkes Provinsi Kaltim Terapkan Konsep One Health dalam Upaya Cegah Penyakit Zoonosis

SAMARINDA.JURNALETAM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) memiliki rencana khusus untuk menerapkan sistem One Health guna mencegah penyebaran penyakit zoonosis, yang merupakan penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia. Konsep ini menjadi langkah agresif dalam pencegahan potensi wabah di masa mendatang.

One Health tidak hanya fokus pada upaya penyembuhan penyakit, tetapi dimulai dari pencegahan penyakit pada hewan yang berpotensi menular ke manusia. Setyo Budi Basuki, Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Provinsi Kaltim, menjelaskan bahwa tujuan dari One Health adalah untuk memadukan dan memaksimalkan aspek kesehatan dari hewan dan manusia, sehingga keduanya dapat berkolaborasi dalam upaya pencegahan penyakit zoonosis.

“One Health ini sebutan, untuk memadukan antara kesehatan hewan dan manusia, misal ada flu burung itu kan sumbernya dari hewan ternak, tentu urusannya akan jadi ke Dinas Peternakan, tapi ketika menular ke manusia tentu jadi urusan kesehatan, jadi kolaborasi,” ujar Setyo Budi Basuki.

Pendekatan One Health diharapkan dapat memobilisasi berbagai sektor, komunitas, dan disiplin ilmu untuk bekerja sama dalam mencegah penyakit zoonosis yang semakin merajarela. Dengan melibatkan berbagai lapisan masyarakat, One Health diharapkan mampu mendukung kesejahteraan warga dan menghadapi potensi ancaman taktis yang dapat mengganggu stabilitas ekosistem terkait.

Dinkes Provinsi Kaltim sedang berupaya meningkatkan berbagai upaya pencegahan penyakit zoonosis, khususnya penyakit Leptospirosis yang berasal dari tikus dan memiliki potensi menular pada manusia. Penerapan program One Health diharapkan dapat membantu Provinsi Kaltim untuk lebih efektif menangani penyakit zoonosis di masa mendatang.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa enam dari sepuluh penyakit menular masuk dalam kategori zoonosis. Keprihatinan terhadap peningkatan jumlah penyakit zoonosis baru yang bersifat menular terus berkembang, dengan perkiraan saat ini mencapai 200 varian penyakit menular yang dapat dikategorikan sebagai zoonosis, termasuk rabies, virus nipah, flu, virus Hendra, leptospirosis, malaria, COVID-19, dan penyakit cacar monyet.

Peneliti Ahli Muda dari Pusat Riset Kesehatan Masyarakat dan Gizi, Pandji Wibawa Dhewantara, menyoroti bahwa penularan penyakit zoonosis saat ini terjadi melalui kontak langsung dan tidak langsung dengan hewan. Kontak bisa terjadi melalui paparan air liur, tinja, darah, dan bagian tubuh lainnya yang terinfeksi. Contohnya, penularan penyakit melalui nyamuk yang menghisap darah primata yang terinfeksi, kemudian menularkannya kepada manusia.

Dengan penerapan konsep One Health, diharapkan Provinsi Kaltim dapat lebih proaktif dalam melawan potensi wabah penyakit zoonosis yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat. (ADV/Dinkes Kaltim)