Disdikbud Kaltim Maksimalkan Penerapan Kurikulum Merdeka untuk Penguatan Karakter Peserta Didik

SAMARINDA.JURNALETAM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terus berkomitmen dalam memperkuat karakter para pelajar melalui penerapan Kurikulum Merdeka. Kepala Dinas (Kadis) Disdikbud Provinsi Kaltim, Muhammad Kurniawan, tengah mengkaji dan melakukan pengamatan terhadap pentingnya inovasi dalam pengembangan Peserta Didik Pancasila, yang merupakan perwujudan pelajar berkarakter Pancasila.

Penerapan Kurikulum Merdeka dianggap sebagai indikator perubahan signifikan dalam kegiatan belajar mengajar di Indonesia. Muhammad Kurniawan menekankan bahwa kegiatan pembelajaran berbasis proyek menjadi inti dari upaya penguatan karakter peserta didik.

“Dalam kerangka ini, kita fokus pada penguatan karakter peserta didik melalui pembelajaran berbasis proyek. Kami berupaya agar peserta didik mampu memecahkan masalah dunia nyata dan meningkatkan kompetensi mereka sesuai dengan nilai-nilai Pancasila,” ungkap Muhammad Kurniawan dalam wawancara.

Muhammad Kurniawan juga memberikan contoh konkret upaya penguatan karakter peserta didik di Kaltim. Salah satunya adalah mengajak mereka untuk memecahkan masalah simulasi permasalahan, kolaborasi dengan teman sekelas, dan aktivitas yang mendorong berpikir kritis serta meningkatkan kreativitas.

“Kami ingin menciptakan peserta didik yang tidak hanya cerdas akademis, tetapi juga memiliki karakter yang tangguh sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Penguatan karakter ini penting untuk membentuk generasi penerus bangsa yang berkualitas dan unggul,” tambahnya.

Meskipun demikian, Muhammad Kurniawan menekankan bahwa keberhasilan penerapan Kurikulum Merdeka memerlukan dukungan penuh dari semua pihak terkait, terutama guru sebagai agen perubahan di lingkungan pendidikan. Guru diharapkan dapat memahami perubahan yang dialami peserta didik, baik dalam interaksi sosial maupun respons terhadap perkembangan teknologi.

“Dukungan dan peran guru sangat penting dalam menjalankan program ini. Guru harus menjadi pengamat yang peka terhadap perubahan peserta didik, termasuk dalam menghadapi perkembangan teknologi,” tutup Muhammad Kurniawan.(ADV/ Disdik Kaltim)