SAMARINDA.JURNALETAM – Tenaga Pendidik Teknis memiliki peran sentral dalam pengembangan keterampilan siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Namun, realitas di lapangan tidak selalu sesuai dengan harapan, dan hal ini dapat berdampak negatif pada produktivitas para pencari kerja.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Timur, Rozani Erawardi, menyatakan bahwa meskipun kurikulum SMK dan pendidikan vokasi sudah baik, sulitnya para lulusan mendapatkan pekerjaan memerlukan evaluasi mendalam terhadap penyebabnya. Salah satu faktor yang diungkapkan adalah kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang seringkali tidak sesuai dengan tuntutan pekerjaan.
“Tenaga pendidik harus ahli pada bidangnya dan terus mengasah keahliannya seiring dengan kemajuan perindustrian. Kemajuan teknologi harus sejalan dengan pendidikan SMK,” jelas Rozani.
Rozani menekankan bahwa jika kurikulum dan SDM sudah baik, namun masih terdapat kesulitan dalam penerimaan pekerja dengan alasan tidak menguasai keahlian dasar, maka perlu dipertanyakan apakah sarana dan prasarana di sekolah memadai.
Lebih lanjut, Rozani menyoroti pentingnya kesehatan dan kemampuan soft skill bagi pencari kerja. Orang tua juga diingatkan untuk mempersiapkan mental dan kesehatan anak sejak awal jika mereka memilih masuk ke SMK.
“Setiap SMK harus mampu memberikan capaian para lulusannya dan mengukur secara statistik, sehingga mampu mengevaluasi secara utuh,” tambahnya.
Dalam konteks UU Republik Indonesia No 20 Tahun 2003, tenaga pendidik diharapkan memiliki kualifikasi sebagai guru, konselor, dosen, pamong belajar, fasilitator, tutor, widyaiswara, pelatih, dan berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan pendidikan.
Organisasi pendidikan seperti SMK diharapkan secara berkala menyampaikan prestasi para alumni sebagai indikator keberhasilan sekolah. Peningkatan profesionalisme tenaga pendidik juga ditekankan, tidak hanya dalam aspek teknis pengajaran tetapi juga kemampuan non-teknis seperti komunikasi dan penguasaan teknologi.
Staf Ahli Bidang Daya Kemaritiman Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Nyoman Shuida, menekankan pentingnya kemampuan komunikasi dan teknologi bagi tenaga pendidik agar dapat mengasah berbagai kompetensi peserta didik.
Dengan langkah-langkah perbaikan dan peningkatan yang diusulkan, diharapkan SMK dapat memberikan kontribusi maksimal dalam mencetak lulusan yang siap bersaing dalam dunia kerja yang terus berkembang.