Disnakertrans Kaltim Dorong Kesesuaian Kualifikasi Tenaga Pendidik SMK dengan Dunia Kerja

SAMARINDA.JURNALETAM – Dalam upaya meningkatkan produktivitas para pencari kerja di Kalimantan Timur, Disnakertrans Provinsi Kalimantan Timur menggarisbawahi pentingnya kesesuaian kualifikasi tenaga pendidik di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau sekolah vokasi dengan tuntutan dunia kerja. Meski kurikulum yang diterapkan di SMK dan pendidikan vokasi dianggap bagus, masih terdapat ketidaksesuaian antara lulusan dengan kebutuhan industri.

Pada hari Selasa (14/11/2023), Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Timur, Rozani Erawadi, menyampaikan bahwa peningkatan kemampuan siswa harus dipastikan sejalan dengan kebutuhan pasar kerja. Jika para lulusan mengalami kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan, maka perlu dilakukan telaah lebih lanjut untuk memahami penyebabnya.

Rozani menjelaskan bahwa ketidaksesuaian antara Sumber Daya Manusia (SDM) dan pekerjaannya dapat mempengaruhi produktivitas. Masalah ini seringkali muncul ketika tenaga pendidik yang mengajar tidak memiliki kualifikasi sesuai dengan bidang keahliannya. Sebagai contoh, tenaga pendidik lulusan keguruan pendidikan Bahasa Indonesia mungkin diharapkan untuk mengajar seni keterampilan.

“Ketidaksesuaian antara pendidikan dan pekerjaan cukup berdampak. Oleh karena itu, perlu adanya keterkaitan yang erat antara keahlian yang diajarkan di SMK dengan tuntutan industri. Kemajuan teknologi perindustrian harus sejalan dengan kurikulum pendidikan di SMK,” ujar Rozani.

Dalam konteks ini, kelinearan pendidikan dengan kebutuhan pekerjaan menjadi sangat penting. Keahlian yang diajarkan harus spesifik dan terus berkembang sejalan dengan perkembangan pendidikan dan industri. Upaya ini akan memastikan bahwa para lulusan SMK atau sekolah vokasi memiliki kualifikasi yang sesuai dan dapat dengan lancar terintegrasi ke dalam dunia kerja.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, melalui Disnakertrans, berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan vokasi dan kesesuaian antara keterampilan yang diajarkan dengan kebutuhan industri. Dengan demikian, diharapkan dapat menciptakan lulusan yang siap kerja dan berkontribusi positif dalam pengembangan ekonomi daerah.(ADV/ Disnakertrans Kaltim)