Forikan Kaltim dan Tim Penggerak PKK Berkolaborasi Perkuat Upaya Penurunan Stunting

SAMARINDA.JURNALETAM – Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Provinsi Kalimantan Timur (Forikan Kaltim) menegaskan komitmennya untuk secara aktif berkontribusi dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kalimantan Timur (Kaltim). Dalam sebuah pertemuan, Ketua Forikan Kaltim, dr. Yulia Zubir Akmal, menyoroti pentingnya kolaborasi dan koordinasi dengan Tim Penggerak PKK di kabupaten/kota di wilayah Kaltim sebagai langkah konkret untuk mengatasi dan mengurangi angka stunting.

Yulia Zubir Akmal menyatakan bahwa Forikan Kaltim berperan penting dalam memajukan konsumsi ikan dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang manfaat gizi dari ikan. Langkah-langkah konkret yang diambil melibatkan kerja sama intensif dengan Tim Penggerak PKK di tingkat kabupaten/kota.

Upaya bersama Forikan Kaltim dan TP PKK tersebut dianggap sebagai langkah strategis dalam mendukung inisiatif pemerintah untuk mengatasi masalah stunting di tingkat regional. Kolaborasi ini menekankan pentingnya peran bersama dalam mencapai tujuan percepatan penurunan stunting, dengan fokus pada penyuluhan gizi, peningkatan konsumsi ikan, dan upaya preventif lainnya.

Pentingnya kerja sama lintas sektor dari tingkat daerah hingga ke level desa menjadi sorotan dalam upaya penanganan stunting. Dr. Yulia Zubir Akmal menegaskan bahwa Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Provinsi Kalimantan Timur (Forikan Kaltim) dirancang untuk melibatkan berbagai sektor terkait.

“Jadi benar-benar ini forum yang melibatkan lintas sektor. Tidak hanya Forikan atau Ketua PKK saja,” ujarnya.

Stunting, yang disebabkan oleh asupan nutrisi yang tidak memadai dan/atau infeksi berulang dan kronis selama 1000 hari pertama kehidupan, menjadi perhatian serius. Dr. Yulia Zubir Akmal menjelaskan bahwa cara kerja Forikan dengan Tim Penggerak PKK memiliki kesamaan dalam pendekatan, melibatkan lintas sektor dan dinas terkait untuk mencapai tujuan bersama. Keduanya memiliki struktur organisasi yang merambah hingga ke tingkat desa dan kader-kader yang efektif berinteraksi langsung dengan masyarakat.

Melalui pendekatan ini, diharapkan upaya peningkatan konsumsi ikan dan penurunan stunting dapat tercapai dengan lebih efektif. Dr. Yulia Zubir Akmal memastikan bahwa ke depannya Forikan akan memperkuat koordinasi di lapangan dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk Posyandu, sebagai tempat pertemuan masyarakat yang rentan dan membutuhkan peningkatan gizi.

Posyandu diharapkan menjadi tempat ideal untuk meningkatkan kesadaran gizi dan menciptakan lingkungan yang mendukung peningkatan konsumsi ikan. “Mereka bisa dikatakan bertemu hanya 1 kali dalam sebulan di Posyandu,” jelasnya, menekankan peran krusial Posyandu dalam mendukung upaya pencegahan stunting. (ADV/Dinkes Kaltim)