SAMARINDA.JURNALETAM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur menetapkan pemenang Lomba Layanan Masyarakat yang fokus pada pencegahan stunting. Prestasi tertinggi dalam kompetisi ini diraih oleh SMAN 10 Samarinda, dengan perwakilan siswi bernama Lia Setiyawati.
Lomba Layanan Masyarakat yang diadakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Samarinda telah memunculkan inovasi kreatif dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pencegahan stunting. SMAN 10 Samarinda, melalui perwakilan siswi tangguhnya, Nurlia Setiyawati atau akrab dipanggil Lia, berhasil meraih juara pertama dalam kompetisi ini.
Menariknya, Lia awalnya bermaksud untuk mengikuti lomba poster. Namun, menghadapi kesulitan dalam merumuskan ide untuk poster, Lia memilih untuk beralih ke Lomba Layanan Masyarakat. Dalam kategori ini, peserta diwajibkan membuat video kreatif yang bertujuan untuk mengkampanyekan pentingnya pencegahan stunting.
Lia menjelaskan bahwa video kreatifnya memiliki tujuan ganda. Selain memperebutkan juara, ia juga ingin mengajak dan mendidik masyarakat agar menerapkan pola makan seimbang, sehingga dapat menghindarkan anak-anak dari ancaman stunting yang masih menjadi permasalahan kesehatan di Indonesia.
Dalam video kreatifnya, Lia mengusung konsep pembagian porsi makanan yang seimbang, dengan protein dan karbohidrat mencakup 50 persen, sementara sisanya diisi oleh buah-buahan dan sayur-sayuran. Ia berharap konsep ini dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga pola makan seimbang dalam kehidupan sehari-hari.
Kemenangan Lia dalam kategori Lomba Layanan Masyarakat pencegahan stunting bukan hanya menjadi kebanggaan bagi SMAN 10 Samarinda, tetapi juga memberikan dampak positif kepada lingkungan sekitar dan teman-teman sekolahnya. Keikutsertaannya dalam kompetisi ini, awalnya direncanakan untuk lomba poster, tetapi melalui saran teman-temannya, Lia memilih untuk berpartisipasi dalam Lomba Layanan Masyarakat karena dinilai lebih fleksibel dan dapat memberikan dampak yang lebih signifikan kepada masyarakat, terutama di wilayah Kota Samarinda.(ADV/ Disdik Kaltim)